Minggu, 23 November 2008.
SLEMAN, KOMPAS - Sebuah anjungan tunai mandiri atau ATM milik Bank Mandiri di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sleman, DI Yogyakarta, dibobol kawanan penjahat, Sabtu (22/11) dini hari. Satu unit mesin ATM yang berisi uang berjumlah sekitar Rp 180 juta dibawa lari kawanan penjahat tersebut. Penjahat, memanfaatkan guyuran hujan deras di wilayah Sleman, untuk menutupi aksi kejahatan mereka.
Ketika ditemukan kemarin pagi oleh petugas dari Bank Mandiri, kondisi ATM berukuran 1,5 meter x 2 meter itu sudah berantakan, dengan pintu terbuka dan lantai tempat mesin ATM bobol. Kawanan penjahat juga memutus kabel kamera pengawas di dalam ruangan itu, dan kabel mesin ATM sebelum membawanya kabur.
Kepala Kepolisian Resor Sleman Ajun Komisaris Besar Suharsono mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara, polisi memperkirakan paling tidak pelaku terdiri atas lebih dari dua orang, dan kawanan penjahat itu menggunakan mobil untuk mengangkut mesin ATM.
”Pelaku memanfaatkan derasnya hujan tadi malam untuk menutupi aksi mereka,” kata Suharsono.
Baru saja diisi
Dari keterangan perusahaan pengelola ATM yang dimintai keterangan oleh polisi, Nindito Wahyu Nugroho, mengatakan, pihaknya mengetahui pembobolan ATM itu ketika menurunkan petugas untuk pengecekan rutin harian sekitar pukul 07.30.
Setelah melihat kondisi ATM sudah berantakan dan mesin hilang, petugas langsung melaporkan kepada polisi yang segera melakukan identifikasi TKP.
Dari keterangan Nindito diketahui ATM itu baru saja diisi pada Kamis (20/11) dengan uang sebesar Rp 250 juta, pecahan Rp 50.000.
Saat kejadian, uang yang masih terdapat di ATM diperkirakan mencapai sekitar Rp 180 juta. ATM yang baru beroperasi selama satu bulan itu tidak dijaga oleh petugas keamanan.
Haris (59), warga yang membuka bengkel motor persis di depan ATM itu, mengatakan, sebelumnya tidak mendengar suara gaduh atau melihat hal-hal mencurigakan pada malam harinya.
”Saya buka bengkel hingga jam 12 malam, setelah itu saya masuk ke dalam karena turun hujan lebat sampai dini hari,” katanya.
Keesokan paginya ketika baru membuka bengkel sekitar pukul 06.30, Haris melihat ATM sudah dalam kondisi berantakan.
Suharsono mengatakan, pihaknya akan menelusuri kasus ini secara intensif guna segera menangkap pelaku.
”Kami akan selidiki hasil rekaman terakhir kamera pengawas untuk mencari petunjuk lebih jauh soal pelakunya,” katanya.
Ditanya apakah mesin ATM itu dilengkapi dengan alat pelacak, Suharsono mengatakan hal itu masih harus dikonfirmasi dengan pihak Bank Mandiri sebagai pemilik ATM.
”Namun, karena ini hari libur, belum ada dari pihak bank yang bisa dikonfirmasi,” ujarnya.(ENG)
No comments:
Post a Comment