Cari Berita berita lama

detikcom - Wisata Mistis ke Kamar Bung Karno di Hotel Grand Bali Beach

Kamis, 31 Maret 2005.
Wisata Mistis ke Kamar Bung Karno di Hotel Grand Bali Beach
Gede Suardana - detikcom

Bali -
Bau kemenyan menyengat indera penciuman. Bulu kuduk pun berdiri begitu melihat lukisan Kanjeng Ratu Nyi Roro Kidul yang bersanding dengan foto Bung Karno.

Khayalan langsung melanglang buana memainkan fantasi akan nuansa mistis yang sangat kental terasa saat memasuki kamar 327 di lantai 3 Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Kamis (31/3/2005).

Kamar ini ngetop dengan sebutan Kamar Bung Karno, sang proklamator kemerdekaan Indonesia. Kamar ini pulalah satu-satunya kamar yang tidak terbakar ketika hotel ini hangus dilahap si jago merah pada 20 Januari 1993. Padahal tidak tanggung-tanggung, api membara selama 3 hari berturut-turut.

Biasanya kamar ini tidak terbuka untuk umum, apalagi untuk ditempati tamu hotel, hanya dikhususkan kepada mereka yang hendak melakukan semedi. Namun sejak Kongres II PDIP digelar pada 28 Maret 2005 di hotel ini, Kamar Bung Karno pun menjadi objek wisata.

Megawati Soekarnoputri bahkan menyempatkan diri mengunjungi kamar ini sebelum kongres dimulai. Selanjutnya diikuti oleh beberapa utusan PDIP dari berbagai daerah.

Tak mau ketinggalan, para wartawan yang penasaran juga menjajalnya. Bahkan beberapa polisi dan polwan pun ikut.

Penuh Sesajen

Begitu pintu kamar dibuka, pengunjung disambut bau kemenyan. Hampir seluruh ruangan tampak penuh dengan sesajen, khususnya di bagian kaki tempat tidur. Tampak pula 4 payung sembahyang ala Bali.

Pengunjung kemudian diminta membuka alas kaki sebelum memasuki kamar. Kamar Bung Karno memiliki 2 jendela, pintu kayu, dan pintu kaca. Kamar pun tampak remang-remang karena minim cahaya lampu.

Pandangan langsung mengarah pada lukisan mencolok yang tergantung di dinding di atas tempat tidur bagian kepala. Apalagi kalau bukan lukisan Nyi Roro Kidul yang sedang berada di dalam kereta kencana di lautan lepas.

Bau kemenyan dan lukisan Nyi Roro Kidul menjadi kombinasi klop untuk membuat suasana menjadi bergidik.

Dua foto close up wajah Bung Karno yang mengenakan peci ikut menghiasi dinding di atas tempat tidur bagian kepala. Ada juga sebuah wayang kulit Krisna.

Ada dua tempat tidur, di mana di atasnya diletakkan peci dan kacamata Bung Karno, serta beberapa tumpukan kain warna putih dan kuning. Di bagian kaki tempat tidur ada dua lemari kaca. Di dalamnya terdapat tongkat komando dan keris Bung Karno.

"Barang-barang itu merupakan imitasi, seperti peci, kacamata, tongkat komando dan keris. Itu hasil pemberian para pengunjung yang mengaku mendapat wahyu dan juga manajemen hotel," kata seorang petugas hotel yang menemani para pengunjung. Menurut peraturan hotel, pengunjung harus ditemani petugas hotel untuk memasuki Kamar Bung Karno, tanpa dipungut bayaran.

Yang tidak habis pikir, hampir seluruh bagian kamar ada bekas jilatan api, namun tidak sampai hangus. Terlihat lemari kayu mengelupas dan dinding kamar yang dilapisi wall paper putih menjadi kecoklatan akibat panasnya kobaran api selama 3 hari.

Anehnya lagi, gorden berwarna kuning yang terpasang masih merupakan gorden yang terpasang pertama kali, tapi tidak sedikitpun terjilat api. Padahal kaca jendela pada dinding bagian belakang yang menghadap laut selatan sudah retak karena panasnya api.

Karpet yang digunakan pun masih versi lama berwarna coklat kemerahan. Sementara lubang AC tampak bekas terbakar, namun AC masih berfungsi dengan baik.

Alkisah

Hotel yang semula bernama Bali Beach ini dibangun pada tahun 1962 dan beroperasi pada tahun 1966. Pascaterbakar tahun 1993, nama hotel menjadi Grand Bali Beach. Saat bergabung dengan Grup Inna, nama hotel menjadi Inna Grand Bali Beach.

Alkisah, hotel ini didirikan di atas tanah hasil rampasan dari tentara Jepang. Pada saat didirikan tahun 1962, hotel ini merupakan yang pertama kalinya ada di Bali.

Soekarno yang menjadi Presiden RI saat itu memiliki haul akan membuat sebuah kamar suci untuk Nyi Roro Kidul. Namun sebelum haul itu terwujud, terjadi peristiwa G30S PKI yang berbuntut pada runtuhnya kepemimpinan Bung Karno.

Walhasil sejak hotel ini dibangun hingga Bung Karno meninggal dunia, tidak sekalipun pernah ditempati Bung Karno. Kamar 327 itu pun saat itu masih merupakan kamar biasa yang bisa dihuni pengunjung hotel.

Nah, saat hotel terbakar, manajemen hotel mengumpulkan paranormal se-Indonesia ke Bali. Dari hasil penglihatan gaib, kamar yang tidak terbakar disebut sebagai hadiah dari Nyi Roro Kidul kepada Bung Karno. Akhirnya kamar itu pun 'dikeramatkan' sehingga disebut sebagai Kamar Bung Karno.

Jabatan atau Jodoh

Mega sebelum menjadi presiden pernah beberapa kali mengunjungi kamar tersebut. Namun saat menjadi presiden, hal itu tidak pernah dilakukan Mega meski beberapa kali mengunjungi Bali.

Barulah saat menjelang Kongres II PDIP, Mega menyempatkan diri mengunjungi kamar tersebut. Entah kebetulan atau apalah namanya, Mega hari ini resmi terpilih kembali menjadi ketua umum PDIP.

Hari ini beberapa wartawan, para utusan PDIP, serta beberapa polisi dan polwan melongok Kamar Bung Karno. "Habis penasaran sih. Mumpung lagi di sini. Ternyata memang mistis sekali suasananya," ujar seorang wartawan dari Jakarta yang bertugas meliput Kongres II PDIP.

Beberapa wartawan pun menggoda para utusan PDIP yang terlihat serius mengamati Kamar Bung Karno. "Mau cari wangsit ya biar dapat kedudukan," celetuk wartawan.

"Ah kata siapa. Kalian kali yang mau cari jodoh," balas seorang utusan PDIP tidak mau kalah. Para pengunjung pun tertawa geli, namun dengan suara pelan karena tidak mau merusak suasana mistis. Apalagi tampak beberapa Polwan sedang melakukan sembahyang di tempat sesajen.

(
sss
)

No comments:

Post a Comment