Senin, 25 Juni 2007.
Warga Rawajati Timur Alami Nasib Seperti Meruya Selatan
Ramadhian Fadillah - detikcom
Jakarta - Kasus yang menimpa warga Meruya Selatan, Jakarta Barat kini juga menimpa warga Rawajati Timur, Kalibata, Jakarta Selatan. Ratusan KK dipaksa hengkang.
Namun musuh warga Rawajati bukan perusahaan seperti halnya PT Porta Nigra, melainkan ahli waris Said Gasim yang dulu memiliki lahan seluas 11 hektar yang kini didiami warga.
Lahan itu terbagi dalam tiga kompleks, yakni Kompleks Depperindag, Kompleks Zeni, dan BIN. Di kompleks ini tinggal ratusan KK.
Ahli waris Said Gasim, Ali Al Habsi (menantu Said), seyogianya pada Senin (25/6/2007) ini akan melakukan pengukuran tanah, namun dihalangi warga.
Meski dikawal 120 personel polisi dan beberapa orang dari ormas tertentu, warga tidak gentar. Mereka tetap menolak eksekusi lahan. Ratusan warga berkumpul di halaman lapangan basket Kompleks Depperindag.
"Janganlah bikin takut warga. Kalau mau proses hukum, silakan, tapi jangan takuti warga dengan mendatangkan pasukan dan preman," kata Alvin Lubis, Ketua RW 08, Kelurahan Rawajati Timur, Kalibata, Jakarta Selatan kepada wartawan.
Perlawanan warga tidak sia-sia. Upaya ahli waris Said Gasim yang didampingi pengacaranya, Yan Djuanda, untuk mengukur lahan, tertunda. Sampai kapan penundaan dilakukan, warga tidak ada yang tahu.
Diperoleh informasi, tanah yang kini ditempati karyawan Depperindag telah dibeli Depperindag pada tahun 1961 dari Said.
Saat itu ada Tim 9 yang bertugas membebaskan tanah dari Said Gasim. Semula lahan yang dibeli Depperindag akan dijadikan pabrik kaca dan jendela. Namun Pemprov DKI kemudian mengeluarkan kebijakan bahwa kawasan itu diperuntukkan bagi perumahan, bukan industri.
Di tanah milik Depperindag kemudian dibangun 230 rumah oleh karyawannya. Kompleks itu kini ditempati 335 KK. Sedangkan di Kompleks Zeni terdapat 11 RT dan Kompleks BIN 9 RT.
"Jadi kami tidak terima, ahli waris tidak punya hak. Kalau Depperindag yang nyuruh pindah sih kita siap saja," ujar Alvin.
(umi/sss)
No comments:
Post a Comment