Cari Berita berita lama

detikcom - Putri Diana Berontak dan Teriak Saat Sekarat

Selasa, 20 November 2007.
Putri Diana Berontak dan Teriak Saat Sekarat
Nograhany Widhi K - detikcom

London -
Mendiang Putri Diana ternyata masih kuat memberontak saat dirinya sekarat pasca kecelakaan mobil di terowongan Pont del Alma, 31 Agustus 1997. Selain mencabut alat tetes dari tangan dokter, Diana juga berteriak.Perihal Diana yang memberontak saat sekarat ini diungkapkan dokter gawat darurat yang menangani Diana, Jean-Marc Martino, dalam pengadilan di London, seperti dilansir AFP, Selasa (20/11/2007)."Diana berteriak dan mengatakan sesuatu dalam bahasa Inggris, tapi tidak beraturan," ujar Martino.Diana mencabut alat tetes dari tangan dokter yang seharusnya meneteskan cairan di lengan Diana.Pernyataan itu dibenarkan ahli yang menangani Diana pasca kecelakaan untuk pengadilan di Perancis, Prof Andre Lienhart. "Itu benar. Karena gerakannya yang kuat, tetesan pertama meleset," ujar Lienhart dalam video konferensi dari Paris.� �Seorang asistennya, lajut Lienhart, telah memegangi Diana sekuat tenaga, agar tetesan itu dapat masuk ke lengan istri Pangeran Charles tersebut."Diana memb!
erontak dan menolak pengobatan. Dia akhirnya menyuntikkan beberapa obat untuk mengurangi gerakan Diana, supaya Diana bisa menerima pengobatan," beber Lienhart.Diana, bersama kekasihnya Dodi al-Fayed serta sopir mereka Henry Paul tewas dalam kecelakaan mobil di terowongan Pont del Alma, dari Hotel Ritz pusat kota Paris, karena menghindari jepretan foto paparazzi.Penelitian yang dilakukan pihak Perancis dan Inggris secara terpisah menyimpulkan hal yang sama, sopir Paul menenggak terlalu banyak alkohol dan mengemudi terlalu cepat.Namun, ayah Al Fayed, Mohamed al-Fayed, yang juga pemilik pusat perbelanjaan Harrods, mengatakan kematian itu telah direncanakan pihak Inggris, agar Diana tak menikah dengan seorang muslim.
(
nwk
/
ndr
)

No comments:

Post a Comment