Jumat, 28 Januari 2005.
Psikolog: Remaja Lebih Merasa Aman Berhubungan Seks di Rumah
Ahmad Dani - detikcom
Jakarta -
Hasil survei yang menyatakan 40 persen remaja melakukan hubungan seks pranikah pertama kali di rumahnya sendiri merupakan fenomena menarik. Menurut psikolog Netty Hartati, ini menunjukkan para remaja merasa lebih safe atau aman melakukan hubungan seks di rumahnya sendiri.
"Sebab jika perbuatan mereka diketahui atau dipergoki oleh masyarakat mungkin keluarga akan menutupi. Tapi kalau di tempat luar, di tempat kos misalnya, maka masyarakat akan menyebarluaskan hal tersebut dan dapat menjadi aib," tutur Netty.
Menurut Dekan Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatulloh Jakarta ini, hal ini mengindikasikan peran orang tua dalam melakukan proteksi terhadap anak semakin melemah terutama dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan.
"Ini juga menunjukkan adanya pergeseran pola hidup yang dijalankan orang tua dalam menjalani hidup dewasa ini," kata Netty ketika dihubungi detikcom melalui telepon, Jumat (28/1/2005) pagi.
Sekarang ini kedua orang tua cenderung terlalu sibuk. Mereka menugaskan kepada pembantu rumah tangga untuk menyelesaikan masalah keluarga. Selain itu kebanyakan orang tua sekarang lebih senang anaknya mendapatkan prestasi yang baik di sekolah dibandingkan taat dalam beragama.
"Meskipun kedua duanya perlu. Sehingga kalau boleh dibilang masyarakat sekarang sudah lebih hedonis dalam menyikapi kehidupan sekarang ini," ujar Netty.
Mengenai perlunya pendidikan seks, Netty menyatakan tak masalah tetapi di dalam koridor yang benar. Pendidikan seks boleh saja diberikan tapi dengan catatan pendidikan tersebut diberikan bukan dalam kerangka mendorong remaja untuk melakukan hubungan seks.
Jadi pendidikan seks yang diberikan seperti dampak negatif hubungan seks di luar nikah dan mengenai kesehatan reproduksi.
Anda punya komentar? Ingin berbagi cerita tentang fenomena ini? Silakan kirim ke redaksi@staff.detik.com.
(
gtp
)
No comments:
Post a Comment