Cari Berita berita lama

detikcom - Ortu Aldi Mimpi Masuk Jurang 3 Hari Sebelum Insiden Bus Limas

Minggu, 8 Juli 2007.
Ortu Aldi Mimpi Masuk Jurang 3 Hari Sebelum Insiden Bus Limas
Ramdhan Muhaimin - detikcom
Jakarta - Sungguh hancur hari orangtua dari Fadli Fardiansyah (15), siswa kelas 3 SMP Ar-Ridho, Depok setelah mengetahui putranya menjadi korban bus maut Limas pada Sabtu 7 Juli 2007. Syahruddin pun terlihat lemas tak bersemangat.

"Hati saya hancur seperti sudah hilang semangat untuk bekerja," kata Syahruddin kepada detikcom di tengah acara pemakaman putra pertamanya di belakang rumahnya, Kampung Sawah, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Sukmajaya RT 4 RW 6 Depok, Minggu (8/7/2007).

Syahruddin yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan di perusahaan swasta ini sangat kehilangan dengan kepergian putra pertamanya. Padahal Fadli yang biasa dipanggil Aldi ini diharapkan bisa menjadi tumpuan kelauarga di masa depan.

Syahruddin mengaku memang tiga hari sebelum kepergian Aldi, dia sempat bermimpi jatuh ke dalam jurang. "Malam Kamis, saya bermimpi sekeluarga kecebur jurang. Tapi tidak dengan Aldi, waktu itu saya pikir biasa saja tidak ada firasat apa-apa," ujarnya.

Syahruddin baru menyadari, ternyata mimpi itu sebagai petanda akan kehilangan putranya untuk selama-lamanya. "Setelah mendengar kecelakaan di Cimacan, saya jadi teringat mimpi itu," tandas Syahruddin dengan mata yang bekaca-kaca.

Sementara itu, istrinya, Supriati (35), terlihat shock saat pemakaman putranya. Bahkan saat jasad Aldi mulai tertimbun tanah merah, Suprati langung pingsan. Dia pun digotong ke rumah tetangga yang dekat dengan pemakaman.

Teman-teman dan kerabat Aldi ikut mengiringi kepergiannya untuk selama-lamanya.

Pada Sabtu, bus Limas terjun ke sungai di bawah Jembatan Cikundul, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sedalam 30 meter. Akibatnya 15 orang tewas. Bus ini dicarter guru dan siswa SMP Ar-Ridho yang hendak mengadakan perpisahan kelas III di Cibodas.
(mly/nrl)

No comments:

Post a Comment