Cari Berita berita lama

detikcom - Lumpur Lapindo Dibuang ke Laut atau Tetap di Darat?

Rabu, 27 September 2006.
Lumpur Lapindo Dibuang ke Laut atau Tetap di Darat?
Luhur Hertanto - detikcom
Jakarta - Setelah sekian lama menjadi kontroversi, siang ini pemerintah akan memutuskan soal mau diapakan jutaan kubik lumpur yang menyembur di ladang PT Lapindo Brantas di Sidoarjo, Jawa Timur. Apakah akan dibuang ke laut atau tetap ditampung di daratan.

Keputusan yang telah lama dinantikan itu, rencananya akan diambil dalam Rapat Kabinet yang langsung dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Rabu (27/9/2006) pukul 10.00 WIB. Agenda utama rapat untuk mendengarkan laporan perkembangan situasi terakhir dari Tim Nasional Penanggulangan Semburan Lumpur di Sidoarjo.

"Presiden ingin dengarkan dulu faktanya, baru tetapkan keputusan. Apakah betul tidak bisa berhenti lumpurnya? Lalu mau dibuang ke laut atau ke mana?" kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto di Kantor Presiden, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (26/9/2006) kemarin.

Menurut Djoko, yang paling ditunggu saat ini adalah alternatif penanganan genangan lumpur. Tanggul yang ada sudah berulang kali jebol akibat tidak mampu menampung luberan lumpur. Luberan itu merupakan ancaman serius pada musim hujan yang akan datang.

Ribuan korban semburan lumpur juga sudah tidak sabar menghadapi volume lumpur yang terus meningkat. Masyarakat mendesak pemerintah agar lumpur yang menenggelamkan desanya itu segera dibuang ke laut.

Namun, pelaksanaan solusi jangka pendek itu terhambat pertimbnagan ekologis dan ekonomis. Dari segi ekologis, kandungan zat dalam lumpur ditakutkan akan menambah buruk ekosistem laut, serta membawa dampak lingkungan di masa mendatang.

Selain itu, dari sisi ekonomis juga akan merusak sumber pencaharian nelayan di pantai Sidoarjo dan sekitarnya. "Kita akan menolong selamatkan ikan atau manusia? Kalau mau memilih tentu menyelamatkan manusia dulu," sambung Djoko.

Sementara ini selain ditampung di tanggul, sebagian lumpur telah diangkut dan dibawa sebagai bahan timbunan ke daerah Ngoro, Mojokerto. Bahkan, pemerintah daerah Kalimantan Tengah juga menyatakan tertarik untuk menampung lumpur tersebut dengan harapan dapat dijadikan bahan menimbun dan mengeraskan jutaan hektar lahan gamut di wilayahnya.(zal/zal)

No comments:

Post a Comment