Kamis, 22 Juni 2006.
BPTP Bali Olah Sampah Organik Jadi Pakan Murah
Kirim Teman | Print Artikel
Kompas/Ayu SulistyawatiBPTP Bali bersama warga Desa Keramas, Kecamatan Blahbatu, Kabupaten Gianyar, mengolah sampah organik menjadi pakan ternak seharga Rp 1.000 per kilogram. Setiap hari dihasilkan sedikitnya 200 kilogram pakan dari sekitar 400 kilogram sampah organik basah. Dua orang pekerja memasukkan sampah organik kering ke mesin pencacahan, Kamis (22/6).
GIANYAR, KOMPAS - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali bersama warga Desa Keramas, Kecamatan Blahbatu, Kabupaten Gianyar, memilah dan mengolah sampah organik jadi pakan ternak berharga murah. Sampah olahan itu dijual sekitar Rp 1.000 per kilogram.
Selain mendapatkan manfaat ekonomis dan menekan timbunan sampah, pakan ternak dari sampah organik berguna sebagai pakan penggemukan sapi. Dengan mengkonsumsi pakan ini mampu menggemukkan ternak rata-rata 630 gram per hari dibandingkan mengonsumsi rumput yang berkisar 300 gram per hari.
�Kami menguji ke satu desa dan termasuk berhasil. Setiap hari 500 kilogram sampah dengan olahan ini menghasilkan sekitar 200 kilogram pakan ternak siap pakai,� kata peneliti BPTP Bali Suprio Guntoro, Kamis (22/6).
Kerjasama dengan warga Desa Keramas dimulai Februari 2005. Lokasi pengolahan menggunakan lahan milik desa adat. Sedangkan peralatan seperti mesin pencacah, pencampur disediakan oleh BPTP Bali.
Sebelum menjadi pakan, sampah organik yang telah diolah menjadi tepung itu dicampur dengan bahan lainnya, seperti dedak, tetesan gula. Pakan ini tidak berbau, termasuk tidak menimbulkan bau berlebihan pada kotoran ternak yang mengonsumsi pakan tersebut. Kotoran ternak pun dapat dimanfaatkan sebagai kompos.
Sedangkan sampah unorganik diupayakan dapat dimanfaatkan juga di lokasi tersebut. Sekarang ini, sampah unorganik masih belum diolah dan dibuang ke tempat pembuangan akhir. (AYS)
No comments:
Post a Comment