Jumat, 15 Agustus 2003.
Anggota Polisi Ditemukan Jadi MayatBanda Aceh, 15 Agustus 2003 17:06Anggota Polsek Sibreh, Kabupaten Aceh Besar, Brigda Zainal Abidin (46) ditemukan meninggal dunia, setelah sehari sebelumnya diculik sekelompok anggota Gerakan Separatis Aceh (GSA) di rumahnya di kawasan Samahani, Kecamatan Kuta Malaka, Aceh Besar.
Almarhum ditemukan warga tergelatak bersimbah darah akibat luka bacok dibagian muka dan luka tembakan dibagian punggung di pinggir jalan kawasan Desa Dilip Lamtengoh, Kecamatan Suka Makmur, Aceh Besar, pada Jumat sekitar pukul 05.30 WIB.
Personil polisi Polres Aceh Besar dan Brimob langsung mengevakuasi jenazah ke Rumah Sakit Polda Nanggroe Aceh Darussalam (NA) di Banda Aceh. Sebelum dimandikan dan dikafani, jenazah terlebih dahulu divisum.
Kapolda NAD, Irjen Pol Bachrumsyah dan sejumlah pejabat Polda setempat menjenguk mayat korban.
Kapolda menyatakan, peristiwa tersebut menunjukkan bahwa kelompok GSA sangat kejam, karena sebelum korban meninggal, terlebih dahulu disiksa dan dipukul dengan benda tumpul.
"GSA benar-benar kejam. Jadi kalau kita lemah lembut terhadap mereka, alangkah ruginya kita semua," ujar Kapolda Bachrumsyah.
Jenazah Zainal Abidin dikebumikan di kawasan Samahani sekitar 30 Km dari Banda Aceh, sekitar pukul 14.00 WIB usai shalat Jumat.
Hadir pada roses pemakaman Direktur Humas Polda NAD Kombes Sayed Hoesainy, Kapolsek Sibreh, Ipda Misbar, SH dan mendapat kawalan ketat dari para anggota Brimob.
Sayed menyebutkan, almarhum yang meninggalkan seorang istri dan enam orang anak itu diculik dirumahnya sekitar pukul 11.00 WIB ketika sedang istirahat.
Disebutkan, korban Zainal Abidin pada siang itu pulang ke rumahnya yang berjarak sekitar dua kilometer dari Polsek Sibreh, untuk istirahat setelah jaga malam di kantornya.
Ketika istri korban Ny. Eli (43) ingin keluar rumah tiba-tiba ada 10 orang anggota GSA berada di depan pintu, dengan membawa senjata api laras panjang.
Gerembolan GSA tersebut langsung membawa korban yang hanya menggunakan kain sarung dan kaos oblong, tanpa perlawanan, karena pada waktu itu Zainal Abidin tidak membawa senjata api, katanya.
Sayed menyatakan, aparat Brimob hingga kini terus melakukan penyisiran di sekitar wilayah tersebut dan desa-desa sekitarnya untuk mencari kelompok GSA tersebut.
Sayed yang juga Kepala Satgas Penerangan operasi penegakan hukum Tegak Rencong-I, Kombes Sayed Hoesainy menyatakan, hingga kini kelompok GSA masih malakukan penculikan dan intimidasi terhadap warga sipil di Aceh.
Selain menculik, kelompok seperatis GSA itu juga masih melakukan pembunuhan terhadap warga sipil.
Ia mengatakan, aksi teror, penculikan dan pembunuhan warga tidak bersalah di propinsi berpenduduk sekitar 4,2 juta jiwa itu harus segera dihentikan.
"Aparat keamanan kini terus berupaya memburu dan menumpas hingga tuntas kelompok pemberontak di Aceh itu," demikian Sayed Hoesainy. [Tma, Ant]
No comments:
Post a Comment