Jumat, 28 Juni 2002.
Akibat Panen Muda, Harga Cengkeh Ponorogo AnjlokPonorogo, 28 Juni 2002 17:10Harga komiditi bunga cengkeh basah di tingkat petani Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur anjlok dari Rp25 ribu menjadi Rp12 ribu per kilogram akibat para petani memanen bungah cengkeh yang masih muda, karena didesak oleh berbagai kebutuhan.
"Banyak petani yang melakukan panen sebelum cengkeh tua, karena perlu banyak uang. Akhir-akhir ini banyak warga yang mempunyai hajatan," kata Murtini, pemilik kebun cengkeh di Kecamatan Ngrayun, Ponorogo menanggapi merosotnya harga cengkeh di Ponorogo, Jumat.
Bulan Juni ini, katanya, banyak warga Ponorogo yang mempunyai hajat melaksanakan pesta pernikahan atau sunatan. Hajat itu memaksa petani cengkeh panen cengkeh lebih awal karena didesak kebutuhan.
"Banyak undangan dari tetangga untuk menghadiri pesta perkawinan. juga menyebabkan masyarakat melakukan panen awal. Karena belum waktunya panen, menyebabkan kualitas cengkeh yang dipetik jelek, sehingga harganyapun ikut jatuh," katanya.
Jatuhnya harga cengkeh basah di tingkat petani ini sudah mulai terasa sejak dua pekan lalu dan diperkirakan akan tetap berlangsung hingga dua bulan mendatang.
Sementara itu, Taslan warga Desa Pudak Kulon Kecamatan Pudak mengemukakan, kendati harganya jatuh, namun para petani tidak terlalu merugi karena harga cengkeh di wilayah setempat masih lebih baik dibandingkan dengan daerah lain.
"Harga cengkeh dengan kualitas cukup bagus di Ponorogo mencapai Rp16 ribu per kilogram, namun di Kecamatan Ngrayun, cengkeh yang dipanen kualitasnya lebih rendah," katanya.
Cengkeh merupakan komiditi andalan masyarakat setempat, karena hampir setiap rumah punya kebun cengkeh. Satu pohon cengkeh yang besar bisa menghasilkan hingga 100 kilogram cengkeh basah.
Ia berharap, agar harga cengkeh kembali normal, agar petani tidak terlalu merugi karena harga yang ada sekarang hanya memberikan keuntungan tipis. [Tma, Ant]
No comments:
Post a Comment