Selasa, 21 September 2004.
Solo
Antisipasi Kerusuhan, Polwil Surakarta Siagakan Sniper
Selasa, 21 September 2004 | 18:57 WIB
TEMPO Interaktif, Solo: Kepala Kepolisian Wilayah (Kapolwil) Surakarta Kombes Pol. Drs. Abdul Madjid SH., mensinyalir adanya kelompok tertentu yang sengaja menyebarkan isu Kota Solo akan rusuh jika Capres Megawati kalah dalam Pilpres 2004 ini. Kapolwil mengaku sudah berhasil mengidentifikasi beberapa orang yang diduga akan memicu keonaran.
Tujuan kelompok itu, lanjut Kapolwil, membuat terulangnya kembali kerusuhan di Solo tahun 1999 lalu. Sebagaimana diketahui, pada tahun 1999 Kota Solo dilanda kerusuhan yang dipicu oleh kekalahan Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan presiden. "Momen Pilpres kali ini rupanya akan dimanfaatkan lagi oleh kelompok tersebut," papar Kapolwil, Selasa (21/9) di ruang kerjanya.
Untuk mengantisipasi hal itu, Kapolwil telah menyiapkan pasukan untuk siaga penuh. Bahkan Kapolwil juga telah
membentuk unit khusus penembak jitu (sniper) yang ditempatkan di sejumlah titik di Kota Solo. "Isu yang disebarkan macem-macem, diantaranya akan ada pembakaran sejumlah pertokoan. Ada kelompok massa yang
sudah tiba di Solo untuk mengacau dan lainya. Beberapa orang yang kami curigai sebagai penyebar isu itu sudah
kami identifikasi," papar Kapolwil tanpa mau merinci identitas mereka.
Sedang identifikasi terhadap kelompok pengacau ini, lanjut Kapolwil, diperoleh dari laporan masyarakat.
"Selain dari penyelidikan tim Polwil, kami juga mendapat laporan dari masyarakat menyangkut beberapa orang yang dicurigai akan memicu keonaran, identitas pelapor tentu sangat kami rahasiakan," tambah Kapolwil.
Terkait pembentukan unit sniper, Kapolwil menjelaskan, ada delapan unit sniper masing-masing unit berkekuatan
enam orang penembak jitu. Mereka merupakan gabungan dari Brimob, Polda Jateng, Polwil Surakarta dan didukung penembak jitu dari Mabes Polri. Sniper itu juga disiagakan di empat pintu masuk utama ke Kota Solo.
"Sekarang ini ada empat pintu yang dijaga. Tapi kalau situasi sudah darurat 10 pintu masuk ke Kota Solo akan ditutup. Pengacau dari luar Solo memang sengaja menjadikan Kota Solo sebagai sasaran. Alasannya karena Solo strategis dan menjadi barometer keamanan di Jateng," paparnya.
Kapolwil juga menghimbau masyarakat tidak bergerombol karena alasan tidak jelas. "Jika ada gerakan pengacauan
petugas tidak akan kompromi, akan kita tindak tegas langsung tembak ditempat," ujar Kapolwil. Upayanya untuk mencegah kekacauan itu, kata Kapolwil, sudah dikomunikasikan dengan sejumlah elemen masyarakat seperti kalangan ulama, tokoh masyarakat, pimpinan ormas dan lainnya.
Munculnya keinginan dari laskar yang berasal dari elemen Islam untuk berpatroli di dalam Kota Solo, tak disetujui Kapolwil. Ia meminta mereka sebaiknya melakukan patroli siskamling di lingkungan mereka masing-masing.
Anas Syahirul - Tempo
INDEKS BERITA LAINNYA :
No comments:
Post a Comment