Minggu, 30 November 2008.
Minggu, 30 November 2008 pukul 12:25:00
Mengambil Manfaat Reuni Mereka mendapat inspirasi usaha dan kemudian ada yang membuka usaha patungan.
Maria Indraini tak hanya mendapatkan kesenangan setelah mengikuti reuni sekolahnya. Ia juga mendapatkan ilham membuka usaha. ''Alhamdulillah, saya sekarang sudah bisa memiliki minimarket,'' kata dia bangga.Alumnus SMA Taman Siswa Malang itu mendapatkan ilham membuak usaha setelah mendengar teman-teman lamanya yang telah sukses berwirausaha. ''Kami tujuan awalnya hanya untuk nostalgia saja bersama teman-teman lama. Kita bisa mengenang masa-masa lucu, saat senang dan sedih ketika masih sekolah. Rasanya, sangat senang sekali bisa bertemu teman-teman lama itu,'' tutur Maria, mengenai reuni sekolah yang pernah ia ikuti itu.Di acara reuni pula, Mari bertemu jodohnya. Teman seangkatan, namanya Rudi Krisdiyanto. Saat masih sekolah dulu, ia hanya kenal wajah. Namun, saat reuni, mereka berkenalan nama. Sejak itulah, tumbuh benih-benih cinta, dan kemudian menikah dan dikaruniai satu anak, Prabu Krisna."Ada yang sudah janda ketemu duda yang sama-sama alumni SMA 8 akhirnya menikah,"!
ujar Raditya, panitia Reuni Emas sma 8 Jakarta.Niken Proborini juga mendapat inspirasi membuka usaha saat mengikuti reuni SMAN 4 Malang. Saat mengikuti reuni angkatan 1991 di sekolahnya, Kabid Pelayanan Dinas Perizinan Kota malang ini mendapat banyak pelajaran dari teman-temannya untuk buka bisnis. Bahkan, kata dia, bersama teman-temannya kini membuka usaha patungan berupa minimarket di beberapa daerah. Membuka usaha bersama teman lama, kata Niken, menjadi lebih mudah. Alasannya, karena sudah saling percaya.Reuni, bagi Abdus Salam (49), juga bukan sekadar acara kangen-kangenan. Reuni juga bisa dimanfaatkan sebagai acara yang ia sebut sebagai silaturahmi bisnis. Artinya, acara reuni yang tujuannya mengumpulkan 'orang-orang satu korps' tersebut bisa dikemas dengan bentuk lain, yakni membangun komunikasi yang lebih bermanfaat seperti membuka wacana ajang kontan bisnis sesama alumni. ''Inilah yang kami coba dalam acara reuni yang pernah kami gelar,'' kata Salam yang juga ketua!
Bidang Humas dan Publikasi Alumni Fakultas Ushuluddin Institu!
t Agama
Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya.Silaturahim bisnis inilah yang paling direspons para alumni. ''Saya kira setiap lembaga pendidikan, baik dari jenjang SD sampai perguruan tinggi, tentu ada alumninya yang berhasil menjadi orang sukses. Nah, dari sinilah tentunya bisa dibuat pijakan untuk berbagi pengalaman,'' jelas Salam.Dalam acara reuni yang pernah digelar Fakultas Ushuluddin (akidah dan filsafat) itu, menurut Salam, banyak alumni yang senang memberikan 'kiat sukses' kepada alumni lainnya. Dari sekian paparan kiat sukses yang disampaikan, kemudian diinventarisasi yang selanjutnya dibuatkan 'agenda khusus', misalnya menggalang dana untuk membuat kegiatan sosial, pendidikan, atau bahkan membuat wadah bisnis di dalamnya. ''Kami pernah menggagas untuk membuat media seperti majalah bulanan sebagai tali penyambung silaturahim itu,'' ujar Salam yang menyebutkan bahwa jumlah alumni IAIN kini mencapai sekitar 20 ribu orang.Nilai plus dari reuni, diakui Ketua Alumni Fakultas Ushulu!
ddin IAIN Sunan Ampel Surabaya, Darwis Mazsar, menjadi hal penting. ''Jangan hanya dijadikan acara melepas kangen atau cerita tentang hal-hal yang tidak ada manfaatnya. Kalau bisa reuni ini menjadi agenda rutin, sebagai upaya membentuk soliditas antaralumni dengan kegiatan yang menguntungkan, khususnya bagi umat,'' tutur Darwis yang juga anggota DPRD Jatim.Dalam penilaian Siti Zuriah (46), mantan siswa SMPN Kalangbret, Tulungagung, acara reuni setidaknya harus mempunyai nilai tambah bagi para pesertanya. ''Kalau acaranya hanya seremonial, yakni bercerita seputar nostalgia saat menjadi siswa di sekolah itu, ya itu sih biasa-biasa saja. Untuk itu, perlu adanya program khusus dalam menggelar acara reuni,'' kata Zuriah, yang juga PNS di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Sidoarjo, yang belum lama ini menggelar temu alumni SMPN Kalangbret, Tulungagung.Yang penting, kata Taufik Ridwan, sambutan di acara reuni sebaiknya cuma sekali. ''Saya pernah punya pengalaman waktu reuni !
SMP, yang memberikan sambutan banyak termasuk guru-guru senior!
. Akhirn
ya mereka bicara tidak didengar, karena para alumni bicara sendiri dengan teman-temannya karena sudah lama tidak bertemu,'' ungkap wirausaha di Yogyakarta itu.Menurut Zuriah, saat reuni sekolahnya, dibuat juga kesepakatan membuat wadah solidaritas. Lembaga ini yang diberi tugas menggalang dana yang akan dipakai untuk membuka usaha bersama yang bermanfaat bagi alumni. aji/nri/c62/afa
Saat untuk BerbagiAcara reuni eks-karyawan Berita Buana (BB) tak sebatas acara kangena-kangenan. ''Ada juga pemberian kadeudeuh buat keluarga alharhum eks-karyawan BB,'' ujar Arifin, yang hadir di acara reuni itu.Reuni SMA 38 jakarta pun dirancang bisa memberikan dampak sosial. Panitai, menurut Ary Fonda, akan mengadakan penggalangan dana. "Dana nantinya akan kita gunakan untuk membantu guru-guru yang sudah pensiun. Tanpa mereka kita tidak akan seperti ini," ungkap Fonda.Raditya Padmawangsa yang tergabung dalam panitia reuni emas SMA 8 Jakarta mengungkapkan acara reuni mereka memiliki rangkaian kegiatan untuk para alumni, almamater, dan masyarakat umum. Maka, ada pembagian sembako, operasi katarak, dan sunatan massal. Untuk dua kegiatan terakhir melibatkan para alumni yang menjadi dokter.Selain memberikan dampak sosial bagi masyarakat, reuni juga merupakan ajang yang ditunggu oleh para alumni untuk berbagi ilmu atau pengalaman serta membantu teman-temannya yang masih kurang !
beruntung. Raditya mengatakan, tujuan utama dari reuni yang mereka adakan, selain memperingati ulang tahun sekolahnya juga sebagai ajang untuk silaturahmi dan memperluas jaringan sehingga dapat memperkuat ikatan alumni mereka. Jaringan yang kuat itu juga nantinya yang akan membuka peluang alumni sukses untuk membantu alumni yang sedang berjuang menggapai karier. "Contoh kecilnya saja, untuk acara ini kita coba memberikan proyek pembuatan seragam acara reuni pada teman-teman yang punya vendor atau usaha konveksi," ujar Raditya. Retno Utari, alumni SMU 8 Jakarta, angkatan 1985, juga tidak memungkiri jika dalam reuni yang menggalang banyak orang itu akan membuka sebuah peluang kerja atau bisnis. Dia yang saat ini bekerja di bidang perminyakan mengaku dengan reuni bisa bertemu dengan teman-temannya yang bekerja di bidang yang sama, sehingga bisa memperluas jaringan kerja yang nantinya juga berguna dalam karier ke depan. "Biasanya kalau sesama alumni bisa dipercaya," ujar Retno.!
Herman Afif Kusumo, direktur utama PT Sitrade Nusaglobus, men!
ekankan
reuni merupakan sebuah perhelatan yang sangat baik untuk digunakan sebagai sarana berbagi rasa atau pengetahuan. "Melalui reuni kita bisa memberi bantuan kepada teman atau memberikan semacam umpan untuk karier mereka," ujar Ketua Presidium Masyarakat Pertambangan Indonesia itu.Umpan karier pula, yang menurut Niken Proborini, juga bisa diberikan lewat reuni SMA 4 Malang. ''Selain manfaat dapat inspirasi buka usaha, lewat reuni itu dimaksudkan untuk mengentaskan adik-adik kelas atau teman seangkatan yang masih belum mendapatkan pekerjaan,'' ujar alumnus SMA 4 Malang itu. Pada 3 Desember ini, sekolah Niken akan mengadakn reuni dari angkatan 1960 hingga 2008. ''Jadi, ruang memberi dan mendapatkan pertolongan atau bantuan sahabat ya lewat reuni itu. Itulah beberapa keuntungan mengikuti reuni,'' kata seksi publikasi panitia reuni sekolah itu.Dia berkeyakinan lewat reuni akbar tersebut tidak hanya bisa bernostalgia. Namun, jug abisa memicu semangat baru peserta reuni untuk meraih s!
ukses. Bahkan, panitia berencana membuat database alumni dan membentuk forum-forum alumni di tiap daerah. ''Ya, seperti yang sudah berjalan di Jakarta. Teman-teman sering melakukan kegiatan bersama di sana,'' kata Niken. Maka, kata Taufik Ridwan, yang didapat setelah reuni adalah empati dengan sesama alumni. Misalnya, ada seorang pengusaha yang ketika melakukan kegiatan corporate social responsibility, sebagian disumbangkan kepada temannya yang sudah janda. Ada juga yang membuka lowongan kerja untuk anak temannya. c62/aji/nri
Perlu Persiapan MatangMelihat arti penting sebuah acara reuni, maka panitia pun tidak mau setengah hati mempersiapkannya. Ary Fonda, ketua Panita penyelenggara Reuni Akbar SMU 38 Jakarta, mengaku telah melakukan persiapan sejak bulan Februari lalu, meski reuni baru akan digelar 11 Januari 2009.Pada Maret, 38 alumni dari berbagai angkatan berkumpul, dan menyebarkan informasi rencana reuni ini. "Semua media kita pakai, mulai dari facebook, friendster,e-mail, milis, SMS, atau telepon," ujar lulusan SMA 38 Jakarta tahun 1993 itu.Komunikasi yang dilakukan pun secara berantai. Satu orang diberi tahu, kemudian ia menularkannya ke yang lainnya. Bahkan untuk lebih mengobarkan semangat untuk kumpul bersama kembali, mereka menggunakan acara 'Zona 80' di sebuah stasiun televisi swasta untuk berkordinasi dan berpromosi. Sosialisasi tak berhenti di situ. Pada 23 November lalu, panitia mengadakan acara sosialisasi di kampus UI Depok sambil berolahraga bersama. Raditya Padmawangsa juga meng!
gunakan acara di televisi tersebut untuk berkordinasi dengan rekan-rekannya tentang acara reuni akbar SMA 8 Jakarta. reuninya sudah digelar pada 23 November 2008. Persiapan acara tersebut juga memakan waktu setahun lamanya. "Kita sudah mulai gerak sejak tahun 2007," kata Raditya. Saat itu, untuk menginformasikan pada rekan-rekannya dia membuat undangan melalui e-mail dan milis. Berbagai momentum sepanjang satu tahun itu pun digunakan untuk bertemu dan berkoordinasi. "Kemarin pas bulan puasa kita gunakan untuk kumpul bareng lewat buka puasa bersama. Meski lebih bersifat intern antarangkatan, tapi tujuannya adalah menginformasikan acara reuni dan kordinasi," jelas Raditya.Alhasil acara tersebut meraih sukses. Lebih dari 3.000 alumni SMA 8 Jakarta datang menghadiri Reuni Emas itu. Untuk mendukung kesuksesan reuni SMA 4 Malang, panitia menganggarkan biaya sekitar Rp 150 juta. ''Soal anggaran saya kira tidak akan sulit. Sebab, setiap alumni dikenai biaya besarnya Rp 50 ribu. Sek!
arang sudah dapat donasi dari alumni yang menjadi kapolda sebe!
sar Rp 1
0 juta. Jadi, soal biaya tak masalah saya kira,'' kata Niken.Saweran biaya biasa dilakukan di acara reuni. Di reuni Perhimpunan Mahasiswa Bandung (PMB), Herman Afif Kusumo (ketua Kadin) pun mengatasnamakan angkatan 1968 --angkatan masuk dia di PMB, segera menyumbang Rp 10 juta, ketika panitia menyatakan masih ada kekurangan dana, menyusul angkatan-angkatan lain yang juga menyumbang duluan.n c62 (-)
Index Koran
No comments:
Post a Comment