Rabu, 19 April 2006.
Honduras dan El Salvador Akhiri Soccer War
TEGUCIGALPA -- Tawuran antarsuporter, atau perkelahian antarkampung akibat sepak bola, mungkin biasa. Honduras dan El Salvador, dua negara di Amerika Tengah, pernah melakukan yang tidak biasa di tahun 1969. Yaitu Perang Sepak Bola. Perang terjadi di sepanjang perbatasan kedua negara, setelah pertandingan kualifikasi Piala Dunia 1970 antara timnas kedua negara. Baku tembak hanya berlangsung beberapa hari, tapi mengakibatkan 5.000 korban tewas dari kedua pihak. Meski baku tembak berhenti, kedua negara masih dalam siaga perang sampai beberapa tahun kemudian. Konflik perbatasan ini tercatat yang terburuk di Amerika Latin, karena meluas menjadi kebencian masyarakat Honduras terhadap kaum migran Salvador. Sampai sekian lama, kedua negara juga terlibat dalam konflik diplomatik mengenai perbatasan. Ketika kedua negara meneken perjanjian damai tahun 1980, Honduras dan El Salvador juga masih belum mampu mengakhiri sengketa garis batas. Kedua negara sepakat membawa kasus ini ke !
Mahkamah Internasional. Tahun 1992, Mahkamah Internasional memutuskan Honduras memperoleh sebagian besar wilayah sengketa. Namun sekeping wilayah perbatasan lainnya masih belum diputuskan sampai beberapa tahun kemudian. Masyarakat kedua negara berkesimpulan soccer war belum berakhir, jika masalah perbatasan di kota El Poy belum terselesaikan. Selasa (18/4) waktu setempat, atau Rabu (19/4) WIB, kedua negara mengumumkan akan menyelesaikan masalah ini bersama-sama. Presiden Manyel Zelaya dan Presiden Toni Saca, keduanya dari Honduras dan El Salvador, dijadwalkan bertemu di El Poy, untuk menandatangani perjanjian perbatasan kedua negara sepanjang 375 kilometer . ''Ini event bersejarah,'' kata Eduardo Reina, deputi Menlu Honduras. ''Setelah kami menyelesaikan masalah perbatasan, kami akan bisa lebih fokus mengatasi masalah kemanusiaan dan pembangunan.'' Napoleon Campos, pakar hubungan internasional El Salvador, mengatakan pertemuan kedua presiden akan mengakhiri mimpi buruk Socc!
er War. ''Mungkin hanya akan ada sengketa lokal antarkomunitas!
, tapi t
idak lagi dalam skala besar,'' kata Campos. ''Soccer War membuat kawasan ini tidak stabil.''
(afp/ap )
No comments:
Post a Comment