Jumat, 22 September 2006.
Depkes: Sunat Perempuan Rusak Fungsi Alat Kelamin
Ramdhan Muhaimin - detikcom
Jakarta -
Sudah menjadi tradisi kaum muslim di Indonesia, baik laki-laki maupun perempuan disunat. Sunat bagi laki-laki bermanfaat bagi kesehatan, tetapi bagi perempuan justru bisa merusak alat kelamin. Wah!
"Pandangan sekarang ini dominan agama, kalau dari agama ada sunahnya, ada hukumnya. Tetapi dari segi kesehatan apalagi HAM, sunat itu kurang pas
bagi perempuan," kata Kepala Badan Kesehatan Depkes Muharso.
Hal ini disampaikan dia di sela-sela acara lokakarya bertajuk "Menggunakan HAM untuk kesehatan maternal dan neonatal" di Ruang Leimena, Departemen Kesehatan, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/9/2006).
Menurut dia, di negara berkembang atau maju, praktek sunat sudah dilarang. Tetapi di Indonesia masih menjadi tradisi.
Dirjen Bina Kesehatan Depkes Sri Astuni menyampaikan hal yang sama.
Menurutnya, sunat perempuan sama sekali tidak berguna di bidang kesehatan, bahkan menyakitkan dan merugikan.
"Praktek sunat perempuan sudah beralih dari simbolis menjadi perusakan alat kelamin, baik dilakukan oleh dukun maupun tenaga kesehatan. Bahkan dapat merusak fungsi alat kelamin (klitoris)," kata Sri.
Namun demikian, lanjutnya, belum ada UU atau peraturan yang melarang praktek medikalisasi sunat perempuan.
(
aan
/
sss
)
detikForum
Makan Di McDonald Sarinah harus jaga emosi. RHI_EZ
Dimana kita harus bayar Tilang? Mas Jo
BCA = Bank Cape Antri ketuakaypang
KRL AC Depok Sepi Peminat jandaditepijamban
2 Kali Jalan Diisi 14 Penumpang alasroban
Informasi Pemasangan Iklan Banner:
Elin Ultantina
Email : iklan@detiknews.com
Telepon. 62-21-7941177 ext.520,526
SMS Iklan
www.freeiklan.net - solusi beriklan secara cepat dan ekonomis (6285851081428)
No comments:
Post a Comment