Cari Berita berita lama

YLKI Minta Pertamina Tinggalkan Bisnis Elpiji

Selasa, 23 November 2004.
YLKI Minta Pertamina Tinggalkan Bisnis ElpijiJakarta, 23 November 2004 16:04Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengemukakan Pertamina sebaiknya meninggalkan bisnis pemasaran elpiji di dalam negeri jika terus mengalami kerugian.

"Kalau terus rugi, ya tinggalkan saja bisnis tersebut," kata anggota Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo, menanggapi rencana kenaikan harga elpiji oleh Pertamina di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, kalau dianggap harga jual saat ini sudah tidak layak dan menimbulkan kerugian bagi perusahaan maka urusan pemasaran elpiji dikembalikan saja kepada Pemerintah.

"Apalagi, sekarang ini kan Pertamina sudah menjadi PT (Persero) yang ada hitungan untung ruginya sehingga kalau dinilai tidak layak kenapa harus terus dipegang bisnis tersebut," ungkapnya.

Selanjutnya, bila kendali diserahkan kembali kepada Pemerintah maka secepatnya mencari operator lain yang sanggup menangani pemasaran dan distribusi elpiji secara nasional.

Di sisi lain, menurut dia, rencana kenaikan harga elpiji tersebut dinilai tidak tepat karena bisa berdampak politis terhadap pemerintah baru.

"Kenaikan harga itu sangat sensitif dan bisa dipastikan berdampak politis yang tidak kecil terhadap pemerintah baru," katanya.

Seperti diketahui, Pemerintah baru dalam program 100 harinya ditekankan pada perubahaan menuju perbaikan sehingga bila terjadi kenaikan harga elpiji, maka langsung atau tidak langsung menimbulkan penilaian yang kurang baik terhadap kinerja pemerintah.

Untuk itu, Pertamina diharapkan tidak serta merta menaikkan harga elpiji sebelum memberikan penjelasan secara transparan dan terbuka mengenai struktur biaya dalam bisnis elpiji.

"Pertamina sebaiknya melakukan sosialisasi dulu baik mulai dari penjelasan mengenai struktur biaya yang harus dikeluarkan dalam bisnis ini hingga mengenai standarisasi mutu dalam upaya peningkatan layanan kepada masyarakat," katanya.

Kenaikan Bertahap Sebelumnya, Pertamina mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat berencana untuk menaikkan kembali harga jual elpiji secara bertahap menuju keseimbangan baru seiring dengan kenaikan harga minyak dunia.

General Manager Gas Domestik PT Pertamina A. Faisal mengungkapkan pihaknya akan melakukan kenaikan harga yang pada tahap pertama dilakukan Desember 2004, sedangkan tahap kedua pada awal tahun depan.

Mengenai besar kenaikan harganya, lanjut dia, masih sedang diperhitungkan, dengan mempertimbangkan agar kenaikan tidak memberatkan konsumen.

Ia mengatakan, selain untuk mengurangi kerugian, penyesuaian harga itu untuk mempercepat masuknya investor baru di bisnis elpiji.

Dikatakannya, saat ini elpiji kurang diminati oleh para investor di luar pertamina karena harga jualnya sangat rendah.

Jadi kenaikan ini tak lain untuk lebih menggairahkan iklim kompetisi di dalam negeri, tambahnya.

Pada tingkat harga sekarang, ujarnya, Pertamina menanggung kerugian sebesar rata-rata Rp820 per Kg, jadi jika dikalikan jumlah konsumsi dalam negeri yang sekitar 1,5 juta ton per tahun maka kerugian itu menjadi sangat besar. [EL, Ant]

No comments:

Post a Comment