Cari Berita berita lama

Republika - Tayangan Sinetron di TPI Berganti Haluan

Jumat, 12 Mei 2006.

Tayangan Sinetron di TPI Berganti Haluan






Stasiun televisi ini menjadikan musikalisasi dangdut sebagai primadona dalam tayangan sinetron terbaru mereka.





Dua tahun lalu, stasiun Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) mengawali gebrakan dengan cara mengemas tayangan religi melalui media sinetron. Hasilnya, mereka bisa tersenyum bangga karena beberapa stasiun televisi lain ikut mengekor. Memasuki tahun ini, TPI tiba-tiba banting stir. Mereka mulai melakukan ekspansi isi sinetronnya. Di bawah balutan logo dan simbol baru 'Sinetron Asyik' yang siap tayang pada pertengahan Mei 2006, stasiun televisi ini menjadikan musikalisasi dangdut sebagai primadona dalam tayangan sinetron terbaru mereka. Sebelumnya, sinetron bertajuk dangdut sudah ada juga yang sukses di layar kaca dengan hadirnya pedangdut Dewi Persik di cerita 'Mimpi Manis' yang diproduksi MD Entertainment. Seperti yang disampaikan dalam launching 'Sinetron Asyik' yang digelar di kafe Planet Hollywood, Jakarta, Selasa (9/5), TPI menyiapkan empat sinetron terbaru. Masing-masing berjudul 'Rindu-Rindu Asmara', 'Jangan Curi Hatiku', 'Arti Cinta', dan 'Jangan Panggil Aku Ibu'!
. Dari empat sinetron terbaru tersebut, dua di antaranya -- 'Rindu-rindu Asmara' dan 'Jangan Curi Hatiku' sarat dengan musikalisasi dangdut. Namun mengenai tudingan mengekor tadi, Sribudi Santoso, Programming Division Head TPI, menampiknya. ''Ini cuma variasi saja agar pemirsa kami tidak bosan,'' ujarnya menjawab wartawan soal perubahan sinetron di TPI. Budi menjelaskan hingga kini TPI masih tetap menayangkan sinetron bertema religi. Dia menyebutkan beberapa sinetron religi yang masih tayang di antaranya Rasul Ilahi, Rahmat Ilahi, hingga Jalan Kebenaran. Namun dalam kemasan 'Sinetron Asyik' ini masih ada lagi sinetron religi berjudul 'Rahmat Ilahi'. Sinetron ini diproduksi oleh KEP Media yang tayang setiap Jumat pukul 20.00-21.30 WIB. ''Jadi tidak benar kalau kami meninggalkan sinetron religi,'' kata Budi kembali. Selanjutnya Budi menambahkan kalau sinetron drama musikal dangdut ini sangat sesuai dengan ciri khas TPI. Hal ini merujuk pada sukses TPI menelurkan bakat-bakat!
penyanyi dangdut melalui acara talent scouting Kontes Dangdut!
Indones
ia (KDI). Hadirnya KDI itu secara tak tertulis telah menempatkan TPI sebagai salah satu stasiun yang begitu peduli pada genre musik dangdut. Sedangkan mengenai sinetron musikalisasi dangdut, Budi mengatakan sinetron 'Rindu-Rindu Asmara' menjadi salah satu yang paling terdepan dijagokannya untuk meraih ratting tinggi. ''Sinetron ini memang menjadi salah satu jagoan saya,'' ujarnya. Keyakinan Budi tak lepas dari orang-orang yang mendukung Sinetron 'Rindu-Rindu Asmara' ini. Di antaranya, sinetron produksi Rapi Film ini dibintangi oleh salah satu jebolan terbaik Kontes Dangdut Indonesia (KDI), Gita. Theme song sinetron ini terasa istimewa karena digarap oleh musisi Dwiki Darmawan. Produser Rapi Film, Gope Samtani, juga berharap sinetron yang dibuatnya itu bisa diterima oleh masyarakat. Keyakinan diterimanya sinetron ini dikarenakan tema sinetron ini sangat sederhana yaitu mengangkat kisah sukses Gita di ajang KDI. Soalnya, Gita KDI memerankan namanya sendiri dalam sinetron ters!
ebut. Gita KDI yang menjadi pemeran utama dalam sinetron itu berasal dari keluarga petani dengan empat bersaudara. Namun secara keseluruhan, sinetron ini tetap memiliki alur yang sama, yakni membumbui cerita-cerita dramatis seperti iri hati di antara saudara hingga cinta segitiga. Sementara itu Direktur Utama TPI, Sang Nyoman Suwisma, menjelaskan dalam kemasan 'Sinetron Asyik' ini, pihaknya akan merangkum tema-tema cerita santai dan menarik. Dia juga menegaskan tema 'Sinetron Asyik' ini sengaja dihadirkan untuk memanjakan pemirsa Indonesia yang menyukai program sinetron. ''Bagi mereka yang menyukai drama atau juga religi, mereka tak perlu beralih karena TPI tetap menyajikan beragam tema yang dapat menjadi pilihan pemirsa saat berkumpul bersama keluarga,'' tutur Nyoman.
( m akbar )

No comments:

Post a Comment