Selasa, 10 September 2002.
Mahasiswa UBK Protes Cineplex 21Jakarta, 10 September 2002 10:14Sekitar 500 mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK), Selasa pukul 11.00 WIB, melakukan demo ke kantor Cineplex 21. Jaringan bioskop tersebut dinilai telah melakukan monopoli distribusi film, merusak perekonomian, serta budaya bangsa.
Koordinator aksi demo Solidaritas Mahasiswa Peduli Bangsa Indonesia UBK, Sri Arsita Mutiara yang Senin malam, di Jakarta mengatakan, target aksi itu adalah menyegel kantor Cineplex 21 di Jalan Wahid Hasyim dan dilanjutkan sosialisasi kepada masyarakat untuk menolak film impor, di Bundaran HI.
Menurutnya, Kelompok 21 telah melakukan monopoli dan bahkan berhasil membeli bioskop-bioskop yang independen di sejumlah tempat di Indonesia.
"Kehadiran film-film asing yang jumlahnya bisa mencapai 100 judul per tahun itu sama sekali tidak memberikan devisa bagi negara. Justru film asing tersebut mematikan budaya bangsa dan menjadi propaganda negara-negara Barat," kata Sri.
Berdasakan UU No.5 tahun 1999 tentang monopoli, impor film asing sudah dilarang namun hingga kini justru semakin merajalela.
Dengan demikian dia mengimbau seluruh lapisan masyarakat agar lebih jeli dalam mengkonsumsi film, terutama film impor yang umumnya menyuguhkan pola kapitalisme dan menjual gaya hidup negara asing.
"Padahal film produksi lokal tidak kalah bagusnya dibanding film impor. Terbukti banyak film nasional yang dikirim ke festival film tingkat asia dan dunia justru mendapatkan penghargaaan terbaik," tambahnya.
Ditanya mengenai keberhasilan aksi itu, Sri mengatakan, setidaknya pemerintah atau instansi terkait (Depbudpar, Depdiknas, Depag) maupun `production house` mendukung dan berkomitmen "jangan sampai negara ini kehilangan kebudayaan". [Tma, Ant]
No comments:
Post a Comment