Cari Berita berita lama

KoranTempo - Tancap Gas, Para Kandidat

Selasa, 1 Juni 2004.
Tancap Gas, Para KandidatMasa kampanye pemilihan calon presiden-wakil presiden baru diawali hari ini, tapi para kandidat telah memulainya kemarin. Mereka telah menggalang massa, berorasi, dan menyatakan keyakinannya bakal memenangkan pemilihan.

Di kampus UGM, Yogyakarta, pasangan Amien Rais-Siswono Yudohusodo terang-terangan meminta dukungan sivitas akademika. Acara yang disebut Amien sebagai soft campaign ini dihadiri tak kurang dari 1.000 orang. Hadir dalam acara bertajuk "Dialog Masyarakat UGM Peduli Reformasi" ini Rektor Sofian Efendi, mantan Rektor Ichlasul Amal, guru besar Mubyarto, dan Yahya A. Muhaimin.

Para pendukung Amien membagi-bagikan stiker, kalender, kaus, pin, jam tangan, sarung, dan suvenir lainnya. Sebagian dijual, tapi sebagian lagi dibagikan secara gratis kepada mereka yang datang. Amien menyatakan, selama ini presiden kebanyakan berasal dari Institut Teknologi Bandung (ITB) sehingga sudah saatnya Indonesia dipimpin alumni UGM.

Dialog dengan moderator aktor Dede Yusuf ini berlangsung dua jam dimulai pukul 11.00 WIB. Di pintu gerbang gedung Grha Sabha Permana, tempat acara digelar, terpampang spanduk besar bertulisan "Sudah Saatnya Presiden dari UGM". Di dalam ruangan, terpampang banyak poster dan spanduk "Amien Rais for President".

Rektor UGM Sofian Efendi yang diberi kesempatan memberikan sambutan juga meminta keluarga besar UGM untuk menyukseskan duet Amien-Siswono. Menurut dia, pasangan ini merupakan "dwitunggal UGM-ITB" yang pantas untuk didukung.

Anggota Panitia Pengawas Pemilu DIY Muhammad Wafiek menilai, kegiatan ini telah melanggar aturan kampanye. Ia menyatakan akan segera meminta Komisi Pemilihan Umum untuk memberi teguran keras kepada pasangan itu. Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) UGM Romi Ardiansyah pun menyayangkan sikap rektornya yang telah memfasilitasi acara. Namun, Sofian Efendi menganggap acara ini bukan kegiatan kampus.

Selain hadir di acara ini, Siswono menghadiri dialog di kampus Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta. Kedatangannya didemo oleh puluhan mahasiswa setempat, yang menolak kampus dijadikan ajang politik praktis dan kampanye sebelum masanya.

Siswono membantah melakukan kampanye. Ia mengaku hadir atas undangan Pusat Studi Wawasan Kebangsaan Universitas Sarjanawiyata untuk menjadi pembicara dalam dialog interaktif tentang ajaran Ki Hajar Dewantoro. "Sejak pertama menjadi pembicara, saya tidak pernah menyebut soal pencalonan saya sebagai wakil presiden," ujarnya.

Geliat pendukung Amien-Siswono juga terlihat di Riau. Kemarin, sedikitnya 300 prang pendukung duet ini mendaftarkan diri menjadi sukarelawan untuk kampanye. Mereka kemarin mengantre di kantor Partai Amanat Nasional setempat, untuk mengisi formulir yang disediakan.

Koordinator Sukarelawan Wilayah Riau Yuda Bhakti menjelaskan, surelawan akan dibagi dalam empat divisi, yakni logistik, sanksi, propaganda, dan rapat umum. Mereka kelak akan ditempatkan di tempat-tempat pemungutan suara, panitia pemungutan suara, dan seterusnya.

Calon wakil presiden Jusuf Kalla juga telah bersafari ke berbagai tempat di Indonesia. Menggunakan pesawat pribadinya, ia kemarin melakukan perjalanan antara lain ke Medan, Sumatera Utara, dan Nanggroe Aceh Darussalam. Semua acara dikemas dalam acara peresmian "Tim Sukses Bersama SBY-Kalla".

Menghadapi kampanye, tim sukses pasangan ini juga terlihat siap. Menurut juru bicaranya, Zainal H.Yusuf, tiga tempat telah disediakan untuk memantau jalannya kampanye. Wisma Anugerah, gedung bekas kantor Bukaka milik Fadel Muhammad dan kini menjadi pusat tim kampanye, akan digunakan sebagai pusat penghitungan suara secara internal. Hasilnya, akan dilayangkan ke gedung Cyber, Kuningan, Jakarta Selatan (kantor Tim 9 SBY) dan gedung Institut Lembang (kantor Tim Sukses Kalla).

Zainal mengatakan, tim kampanye Yudhoyono-Kalla juga membentuk media center di Hotel Grand Melia. Di tempat ini, semua jurnalis bisa memperoleh informasi perkembangan kampanye dan hasil penghitungan suara duet ini. Menurut Zaenal, media center ini dibiayai oleh tokoh-tokoh Barisan Nasional yang dipromotori mantan Pangkostrad Letjen (Purn.) Kemal Idris. "Dari mana dananya, saya tidak tahu," ujarnya.

Calon wakil presiden Agum Gumelar tak kalah aktif. Ia kemarin bersafari ke Sulawesi Selatan. Ia menggelar pertemuan dengan berbagai organisasi kepemudaan dan lembaga mahasiswa di berbagai universitas di Makassar. Saat masih aktif di militer, ia memang pernah menjadi Panglima Kodam Wirabuana, yang berpusat di kota itu.

Sementara itu, ratusan kiai di Jawa Timur terdaftar sebagai juru kampanye duet Wiranto- Salahuddin Wahid. Dalam daftar yang diajukan ke KPU setempat, terdapat sejumlah kiai khos seperti KH Abdullah Faqih (Langitan), KH Mas Subadar (Pasuruan), KH Chotib Umar (Jember), KH Abdullah Schal (Bangkalan), dan KH Sofyan (Situbondo).

Tim kampanye Wiranto-Salahuddin juga memasukkan kiai pengasuh pesantren se-Jawa Timur yang menjadi pengurus Partai Kebangkitan Bangsa, di antaranya KH Sholeh Qosim (PW NU Jatim), KH Anwar Iskandar (DPW PKB), KH Yusuf Muhammad (DPP PKB), KH Abdul Salam, KH Faisol Ridwan, KH Dhofier Dahrony (NU Sidoarjo), dan KH Imam Qusyairi Syam (NU Situbondo). "Kami ingin mendulang basis di bawah dan para kiai siap di belakang PKB," kata Hidayat, sekretaris tim sukses.

Namun, di Jakarta, Ketua PKB Khofifah Indarparawansa justru menyatakan mundur dari tim kampanye Wiranto-Salahuddin. Ia mengaku tidak memiliki persoalan dengan langkahnya ini. "Saya jaga gawang di PKB-lah," kata mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan itu.

Semua kandidat memang langsung tancap gas di masa kampanye ini. Namun, sayang, tak ada satu pun hadir dalam diskusi dengan topik kesehatan yang digelar LBH Kesehatan di Jakarta kemarin. Padahal, menurut Ketua Pendiri LBH Kesehatan Iskandar Sitorus, mereka sebelumnya menyatakan akan hadir. Mudah-mudahan, siapa pun yang terpilih, soal kesehatan ini akan diperhatikan. syaiful/eduardus/sita/evalisa/adi m/johan

No comments:

Post a Comment