Cari Berita berita lama

KoranTempo - Pengelolaan TPA Cipayung Dinilai Buruk

Sabtu, 4 September 2004.
Pengelolaan TPA Cipayung Dinilai BurukDepok -- DPRD Kota Depok menilai pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Cipayung di Kelurahan Cipayung, Pancoran Mas, Depok, yang merupakan proyek percontohan TPA se-Jabodetabek tidak serius. "Pengelolaan lokasi pembuangan sampah yang memperoleh bantuan Bank Dunia itu juga belum profesional," kata Imam Budi Hartono, anggota DPRD Kota Depok, setelah melakukan evaluasi pengelolaan TPA Cipayung, Kamis (2/9).

Menurut Imam, hingga saat ini lokasi pembuangan sampah tersebut masih memiliki banyak kelemahan. Di antaranya program penghijauan dengan penanaman sekitar 1.000 pohon gagal, karena sebagian besar pohon mati. Selain itu polusi bau yang muncul dari lokasi pembuangan sampah itu juga sangat mengganggu. Belum lagi dengan kondisi jalan menuju ke arah lokasi TPA yang rusak parah dan tidak kunjung dibenahi.

Sementara itu, Kasie Pemusnahan Sampah, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Depok, Mulyo Handono, mengatakan pengelolaan sampah TPA Cipayung telah dilakukan sebaik mungkin. Buktinya TPA tersebut dipercaya oleh pihak Bank Dunia menjadi proyek percontohan TPA se-Jabodetabek.

Saat ini lokasi pengolahan sampah seluas sekitar 9,1 hektare ini dimasukkan dalam proyek West Java Environmental Management Program (WEJMP) karena dianggap baik pengelolaannya. "Bahkan petugas WEJMP hampir setiap saat memonitor keadaan TPA tersebut, " kata Mulyo.

Namun, dia mengakui kapasitas TPA belum maksimal untuk menampung sampah warga kota Depok. Dari 2.400 meter kubik sampah yang diproduksi warga per hari, TPA hanya mampu menampung 1.000 meter kubik. Sisanya memang dikelola masyarakat. Pada 2004 ini ditargetkan TPA itu bisa menampung sampai 60 persen produk sampah warga.

Tingkat produksi sampah domestik di Depok mulai mengkhawatirkan. Pasalnya, berdasarkan data Dinas Kebersihan dan Pertamanan Depok, sampah yang diangkut dan dimusnahkan di Tempat Pemusnahan Akhir Cipayung mencapai 1.186 meter kubik atau sekitar 750 ton per hari. --ramidi-tnr

No comments:

Post a Comment