Sabtu, 26 Januari 2002.
George Ryan, Gubernur Nyentrik dari Illinois HAVANA-Gubernur Negara Bagian Illinois George Ryan Kamis lalu kembali memamerkan pembangkangannya kepada pemerintah federal AS. Ia pergi lagi ke Havana untuk kedua kalinya dalam masa kekuasaan Presiden Fidel Castro, yang masih dihukum pemerintah AS dengan embargo sejak revolusi 1959. Ryan, yang kembali membawa sekompi delegasi pejabat dan pengusaha dari negara bagian itu, membuat sejarah pada Oktober 1999, menjadi gubernur AS pertama yang mengunjungi Kuba komunis dalam misi yang disebutnya "persahabatan dan perdamaian. Tidak setuju embargo? "Embargo tidak memberi manfaat buat siapapun," ujarnya enteng kepada para wartawan di bandara Havana. reuters
28 Muslim Myanmar Minta Suaka di Malaysia
KUALA LUMPUR-Sebanyak 28 warga Muslim Burma kemarin menyerbu kantor Komisi Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) di Malaysia untuk meminta suaka. Rombongan yang terdiri dari pria, wanita dan anak-anak keluarga etnis Rohingya itu diizinkan masuk ke kompleks UNHCR setelah masuk Malaysia secara ilegal tujuh tahun silam. "Kami tidak punya negara, kami tidak bisa pulang ke Burma karena penindasan," kata Habib Peter, 36 tahun, salah satu dari mereka. reuters
Malaysia Kirim Protes ke AS Soal Guantanamo
KUALA LUMPUR-Malaysia kemarin mengirim protes resmi ke Kedutaan Besar AS di Kuala Lumpur atas perlakuan tidak manusiawi para tawanan Taliban dan Al-Qaidah yang dikurung di pangkalan Angkatan Laut AS di Guantanamo, Kuba. Menteri Luar Negeri Syed Hamid Albar, seperti dikutip kantor berita Bernama, mengatakan mereka harus diperlakukan sebagai tawanan perang berdasarkan hukum internasional. "Kami tidak memprotes upaya memerangi terorisme, tapi kami merasa para tawanan Taliban dan Al-Qaidah adalah tawanan perang yang harus diperlakukan sesuai Konvensi Jenewa," kata Albar. afp
Pilot Amerika Minta Airbus A300 Dilarang Terbang
WASHINGTON-Sedikitnya 60 pilot maskapai penerbangan American Airlines (AA) menandatangani surat terbuka untuk menuntut pengistirahatan (grounded) armada Airbus A300. Alasannya, sejak satu pesawat AS jatuh di New York pada November lalu, banyak persoalan keamanan pesawat yang belum terjawab. "Apa kita benar-benar nyaman menempatkan teman dan keluarga kita di A300? Jika jawaban ya tidak kuat, maka logis bila pilot yang sangat terlatih berkesimpulan untuk tidak menerbangkannya," demikian seru para pilot dari New York, Boston dan Miami itu. reuters
No comments:
Post a Comment