Senin, 5 September 2005.
Protes Pelecehan Seksual Dosen, Mahasiswa Duduki Rektorat Untad Palu
Jafar G Bua - detikcom
Palu -
Sekitar 100 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tadulako (Untad), Palu, Sulawesi Tengah, Senin (5/9/2005) menduduki Kantor Rektorat. Mereka memprotes pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah seorang dosen di universitas itu, berinisial AP.
Pendudukan mahasiswa di Rektorat Untad ini telah berlangsung sejak Sabtu (3/9/2005) lalu. Aksi AP memakan korban 4 orang mahasiswinya. Mereka adalah Fan, Um, Sit, dan Kus. Kasus ini baru terungkap sekarang, lantaran dulu, para mahasiswi itu takut nilainya ujian mata kuliahnya diberi E.
Di Rektorat Untad, selain berorasi, para mahasiswa itu juga menyanyikan sejumlah lagu yang biasanya dibawakan saat aksi-aksi jalanan, semisal Darah Juang.
Sempat terjadi debat kusir antara Pembantu Rektor III Untad Dr Abdul Wahid Syafar dengan para mahasiswa ketika dia hendak menemui para mahasiswa yang sudah
tampak marah itu. Pasalnya, pihak Rektorat meminta waktu menyelesaikan kasus ini selama 1 minggu. Namun para mahasiswa hanya memberi waktu 1 jam saja.
Fandi, salah seorang mahasiswa Fisip, Untad bersikeras AP dihadirkan di Rektorat dan disidang secara terbuka. "Tuntutan kami sudah final, kami ingin dosen bejat itu diberhentikan. Ini tidak main-main. Dosen dengan moralitas seperti itu sulit menjadi pendidik yang baik," tandas Fandi.
"Kami memang meminta untuk sementara adalah menonaktifkan yang bersangkutan dalam tugas mengajar. Namun bagaimana sesudahnya itu tergantung keputusan
pimpinan universitas," sahut Abdul Wahid Syafar, ketika suasana makin memanas.
Saat ini, semua jajaran pimpinan universitas tengah melakukan pertemuan untuk menyelesaikan kasus ini.
(
asy
)
No comments:
Post a Comment