Cari Berita berita lama

Tempointeraktif.com - Industri Pengolahan Ikan Gulung Tikar

Jumat, 1 Agustus 2008.


Industri Pengolahan Ikan Gulung Tikar
Jum'at, 01 Agustus 2008 | 19:07 WIB
TEMPO Interaktif, Surabaya: Separuh dari 50 industri pengolahan ikan/udang skala besar dan menengah di Kabupaten Banyuwangi gulung tikar sejak awal 2008.

Penjabat Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi, Nyoman Widiratyasa mengatakan, di daerahnya ada empat industri pengolahan udang - dari enam industri skala besar, tidak lagi beroperasi.

Sedangkan 21 usaha dari 30 usaha tepung ikan saat ini juga kolaps.

Perusahaan pengolahan udang windu gulung tikar, kata Nyoman, karena tidak mampu bersaing dengan kualitas uang windu dari Taiwan, Korea dan Hongkong. "Udang luar negeri dikenal lebih alami," kata Nyoman kepada Tempo, Jum`at (1/8).

Sedangkan pengembang-biakan udang windu di Banyuwangi, kata Nyoman, lebih banyak menggunakan pakan kosentrat serta tidak didukung kualitas lingkungan. "Akibatnya rasa dan ukuran udang juga turun," katanya.

Menurut Nyoman, udang windu Banyuwangi selama ini diekspor ke Eropa dan Amerika dengan kapasitas produksi minimal 50 ton per bulan. Tiap perusahaan memperkerjakan antara 300-600 karyawan.

Sedangkan 21 perusahaan pengolahan tepung ikan yang kolaps, kata Nyoman, akibat kekurangan bahan baku sejak tiga bulan ini.

Yulia Puji Astutik, Ketua Asosiasi Pengalengan dan Penepungan Ikan (APPI) di Banyuwangi mengatakan, bahan baku industri tepung ikan adalah ikan Lemuru. Namun sudah tiga bulan ini tidak satu pun nelayan mendapat tangkapan lemuru.

Yulia menduga, habisnya ikan Lemuru karena kompleksnya permasalahan di perairan Muncar, Banyuwangi, seperti adanya limbah hingga terlalu banyaknya nelayan. "Jadi, hasil tangkapan ikan sudah habis," kata Yulia.

Saat ini jumlah nelayan di Muncar diperkirakan sebanyak 5.500 orang.

IKA NINGTYAS

INDEKS BERITA LAINNYA :

No comments:

Post a Comment