Cari Berita berita lama

Sofyan Daud : GAM Tetap Dukung Solusi Damai

Rabu, 21 Mei 2003.
Sofyan Daud : GAM Tetap Dukung Solusi DamaiJakarta, 21 Mei 2003 15:22Juru bicara GAM Sofyan Daud mengatakan, GAM tetap mendukung upaya damai untuk menyelesaikan masalah Aceh, karena dialog dan solusi damai merupakan pilihan terbaik untuk menyelamatkan masyarakat sipil.

"Kami tetap memandang cara damai melalui perundingan sebagai solusi terbaik untuk Aceh, serta dalam rangka untuk mencegah jatuhnya korban di kalangan rakyat sipil," katanya ketika dihubungi Antara di Aceh, Rabu, saat diminta pendapatnya sehubungan adanya desakan Sekjen PBB Kofi Annan agar Indonesia dan GAM tetap mengupayakan jalan damai.

Ia juga mengatakan pihaknya kecewa atas gagalnya pertemuan Joint Council (JC) untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul saat pelaksanaan "cessation of hostilities agreement (CoHA).

Penghentian tindak permusuhan (CoHA) ditandatangani pemerintah Indonesia dan pihak GAM di Jenewa pada 9 Desember 2002, namun hanya sempat berlansung sekitar 5 bulan.

Ia mengatakan, peran mediator diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, dan cara damai menyelesaikan masalah Aceh tetap terbuka. Akan tetapi, pihak GAM jangan dipaksa, karena setiap masalah seharusnya diselesaikan melalui perundingan.

Ketika diminta tanggapannya tentang kemungkinan adanya kebijakan pemerintah mengenai pemberian amnesti dan abolisi kepada anggota GAM yang menyerahkan diri, ia mengatakan hal itu tidak mungkin terjadi. "Kami dari pihak GAM menolaknya,` katanya.

Sebelumnya, Sekjen PBB Kofi Annan menyesalkan terjadinya kebuntuan dalam dialog antara pemerintah Indonesia dengan pemimpin Gerakan Aceh Merdeka (GAM), dan berharap masih terbuka jalan dialog untuk menyelesaikan masalah di Aceh secara damai.

Dalam pernyataan tertulis yang diberikan kepada wartawan di Markas Besar PBB New York itu, Annan mendesak pemerintah Indonesia dan pemimpin GAM untuk tetap mengupayakan jalan damai.

Dalam kesempatan berbeda, Ketua MPR Amien Rais menegaskan, pemerintah harus tetap membuka pintu perdamaian bagi penyelesaian konflik berkepanjangan di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

"Selain operasi keamanan yang digelar di Propinsi NAD saat ini, pemerintah juga harus berupaya untuk tetap membuka pintu perdamaian," katanya di Jakarta, Selasa (20/5) malam. [Tma, Ant]

No comments:

Post a Comment