Jumat, 6 Januari 2006.
Ruth Sahanaya Operasi Payudara, Ukurannya 34A
'Saya Enggak Mentingin Besarnya'
Jakarta, Jum'at
Kirim Teman | Print Artikel
Berita Terkait:
- Titi DJ: Usai Operasi Plastik Seperti Terlahir Kembali
- Menjadi Cantik Alangkah Repotnya ...
- Vina Panduwinata Dukung Operasi Plastik
Setelah Titi DJ dan Becky Tumewu, kini giliran Ruth Sahanaya yang melakukan operasi plastik. Hasilnya, ukuran payudara Ruth naik, dari 32A jadi 34A. Kini penyanyi bersuara emas ini punya hobi baru; belanja bra.
Bukannya mau ikut-ikutan kalau Ruth Sahanaya baru-baru ini melakukan operasi plastik memperbesar payudara. Sebenarnya, keinginan tersebut sudah dipendamnya sejak lama. �Tapi enggak terlalu saya pikirkan juga, sih. Apalagi selama ini kan, banyak terdengar risiko negatif akibat pemasangan silikon di payudara,� cerita Uthe, sapaan akrab Ruth.
Namun, semua kekhawatiran Uthe langsung sirna begitu melihat sang sahabat karib, Becky Tumewu. �Oktober kemarin kan, Becky operasi payudara. Saya lihat hasilnya benar-benar bagus.� Dari Becky pula Uthe mengetahui bahwa risiko operasi plastik yang dilakukan secara benar, sangat kecil.
�Asal kita pergi ketempat yang benar, dan ditangani oleh dokter yang benar-benar ahli, maka tidak ada yang perlu ditakutkan. Apalagi kalau sebelumnya kita sudah membekali diri dengan informasi dan pengetahuan yang cukup,� yakin Uthe yang begitu melihat keberhasilan operasi Becky, langsung tertarik mengikuti jejak sahabatnya itu. �Saya dengan Becky kan, sudah berteman sangat lama. Kebetulan, sepanjang pertemanan kami, banyak banget persamaan antara saya dengan Becky. Pendapat kami juga nyaris selalu sama. Soalnya cara berpikir kami juga enggak jauh beda.�
Karena itu, �Saya percaya banget dengan Becky. Kalau Becky merasa yakin saya bisa, maka saya percaya saya bisa.� Selain itu, �Semua keluarga mendukung. Termasuk anak-anak saya. Tanpa dukungan mereka, saya enggak akan berani melakukan ini."
Apalagi, Becky yang kerap memanggil Uthe dengan sebutan Mama, tak putus membujuk �Ma, percaya, deh. Hasilnya benar-benar memuaskan. Aku jamin kamu enggak bakal nyesal. Ayo, sana, bilang ke Papa,� demikian Becky. Tak butuh waktu lama, Uthe sudah terbujuk. �Saya bilang ke Jefry, ternyata dia juga setuju. Ya, sudah, saya langsung kontak AIBEE, rumahsakit tempat Becky operasi,� cerita Uthe.
Natal di Rumah Sakit
Rupanya sudah lama Uthe bermasalah dengan ukuran payudaranya yang terlalu kecil. Karena itu, Uthe selalu mencari akal untuk menutupi kekurangannya yang satu itu. �Setiap kali manggung, saya pasti cari akal. Dulu sekali, saya selalu menyumpal bra saya dengan busa. Sekitar 3-4 tahun terakhir, saya pakai sillkon gel yang ditempelkan di luar payudara.�
Masalahnya, �Kalau saya pakai busa tempelan, seringkali melorot, atau keluar dari jalur. Pokoknya repot banget, deh.� Lain lagi dengan silikon yang ditempel dari luar. �Kena keringat sedikit aja, langsung deh, silikonnya lepas atau copot. Alhasil, saya enggak boleh terlalu banyak bergerak, takut berkeringat. Saya pun jadi terganggu. Nyanyi enggak konsentrasi,� cerita Uthe.
Tanggal 23 Desember 2005, Uthe pun dioperasi. �Sengaja saya pilih tanggal itu. Schedule saya kan, padat. Yang kosong cuma Natal. Sementara, setelah operasi saya diharuskan istirahat selama 1 minggu,� cerita Uthe yang memang tak pernah mau menerima job di hari Natal. �Setiap tahun, saya selalu mengosongkan jadwal manggung di saat Natal. Saya ingin merayakan Natal bersama keluarga.�
Jadilah Natal kali ini dilalui Uthe bersama keluarganya, di RS AIBEE. �Malam Natal, saya cuma di tempat tidur. Soalnya baru buka jahitan,� cerita Uthe. Uniknya, Uthe mengaku tak terlalu merasakan sakit. �Wah, bagi yang sudah pernah melahirkan, ini (operasi payudara, Red) enggak ada apa-apanya, deh.�
Sakitnya, lanjut Uthe, cuma sedikit. �Saat baru buka jahitan aja, kok. Namanya juga pasca operasi, kan, perasaan pasti enggak nyaman. Sakit, mual, dan pusing. Tapi dua hari setelah operasi, enggak sakit sama sekali, tuh,� cerita Uthe yang spontan tertawa melihat putri sulungnya. �Dia pengen lihat. Waktu saya tunjukkan, dia bilang, Wow, gede ya, Ma." Matanya membelalak. Hahaha.�
Sesuai Porsi Tubuh
Sebenarnya, ujar Uthe, ukuran payudaranya yang baru, tak terlalu besar. �Ukurannya biasa aja, kok. Malah, kalau ada yang ketemu saya sekarang, bisa jadi enggak nyadar kalau saya baru operasi payudara,� cerita Uthe yang ukuran payudaranya naik dari 32 A menjadi 34 A ini. �Saya memang enggak mentingin besarnya. Tetapi lebih pada sesuai atau tidaknya dengan postur tubuh saya.�
Uthe bahkan tak menentukan sendiri ukuran payudara barunya. �Semuanya sesuai dengan saran dan dokter yang menangani saya. Sebelum operasi, saya kan, konsultasi dulu ke dokternya. Pertama-tama, saya diperiksa dulu dari segi kesehatan. Payudara saya di USG, diteliti apakah ada kista atau kanker,� cerita Uthe yang memuji pihak rumah sakit yang tak hanya mencari uang semata.
�Mereka lebih mementingkan keselamatan pasien. Jadi, jika setelah diperiksa, ternyata kondisi pasien tidak sehat 100 persen, maka operasi tidak akan dilakukan. Mereka tidak mau membahayakan pasiennya.� Setelah pemeriksaan kesehatan, Uthe dan sang dokter pun membicarakan langkah selanjutnya. �Dokter kasih gambaran berapa sebenarnya ukuran payudara yang ideal untuk tubuh semungil saya. Jadi enggak asal gede aja tapi malah enggak proporsional," kisah Uthe.
Karena ukuran baru payudaranya yang tak berlebihan ini pulalah maka Uthe tak khawatir akan komentar masyarakat. �Mungkin jika ukurannya terlalu berlebihan, orang enggak setuju, ya. Tapi saya kan, enggak. Biasa-biasa saja. Enggak mencolok, kok. �Lagipula, lanjut Uthe, �Saya rasa masyarakat sekarang ini sudah lebih maju dan berpkiran terbuka, ya.�
Dan yang paling penting, Uthe merasa yakin dan bahagia atas langkah besar yang dilakukannya ini. �Saya melakukan operasi ini bukan untuk gaya-gayaan atau seksi-seksian. Saya melakukan ini karena ini membuat saya bahagia, membuat saya nyaman akan diri saya, dan terutama nyaman berpakaian.�
Apalagi, tambah Uthe, �Profesi saya sebagai artis menuntut saya memberikan perhatian lebih pada penampilan. Saya menyanyi untuk menghibur dan menyenangkan penggemar saya. Sudah seharusnya saya juga tampil nice, enak dipandang mata. Jadi saya yakin bahwa apa yang saya lakukan ini (operasi, Red) tidak berlebihan sama sekali.�
Rajin Belanja Bra
Kini, Uthe sudah bisa menikmati bentuk tubuhnya yang baru. �Sampai sekarang, saya sendiri masih suka kagum sendiri. Saya sering ngeliatin payudara saya sendiri kalau sedang mandi,� ujar Uthe yang harus menggunakan bra khusus selama satu bulan pasca operasi. �Bra-nya dikasih sama rumah sakit. Enggak boleh dilepas sama sekali, kecuali saat saya mandi. Saat tidur, saya tetap harus pakal bra tersebut.�
Yang lucu, sejak operasi, banyak yang ingin �mengintip� Uthe mandi. �Kakak, keponakan, dan saudara-saudara saya, banyak yang penasaran. Jadi, saat saya mandi, semuanya berebut pengen lihat. Hahaha,� cerita Uthe yang tak segan merogoh kocek dalam-dalam demi operasinya ini. �Biayanya memang mahal. Tapi, hasilnya kan, maksimal. Ini kan, sudah risiko. Yang bagus ya, mahal.�
Lalu bagaimana perasaan Uthe saat ini?
�Rasanya? Saya merasa berbeda. Contoh yang paling sederhana, sekarang saya bisa pakai bra yang tipis. Kalau dulu kan, saya harus pakai bra yang ada busanya. Sekarang enggak lagi,� ujar Uthe yang kini jadi punya hobi baru. �Belanja bra baru ke mal. Hahaha,� gelak Uthe. (Tabloid Nova)
No comments:
Post a Comment