Cari Berita berita lama

Republika - Remaja Kapau Aktif di Kelompok Belajar Bidasari

Minggu, 27 April 2008.

Remaja Kapau Aktif di Kelompok Belajar Bidasari




Para remaja itu berhambur masuk ke kelas lagi. ''Bu, listriknya nyala, Bu,'' teriak mereka memanggil guru komputer, Rika Murniati.
Ketika mereka belajar komputer Selasa (22/4), listrik sedang mati, sehingga mereka tak bisa belajar sambil praktik. Tapi, Nova Gustia Rahmi dan kawan-kawan, hari itu harus kecewa lagi, karena listrik kemudian mati lagi. Mereka pun memilih pulang, karena hari telah menjelang Maghrib.
Mengisi waktu luang, para remaja di Nagari Kapau memilih belajar komputer dan bahasa Inggris. ''Senang bisa belajar komputer. Nilai di sekolah jadi bagus. Kami rata-rata dapat 10,'' ujar Nova.
Para remaja nagari di wilayah Kabupaten Agam, Sumatra Barat, itu tergabung dalam Kelompok Belajar Bidasari. Mereka belajar komputer secara gratis, dengan fasilitas komputer satu orang satu komputer. ''Kalau di sekolah, pelajarannya hanya teori, soalnya tak ada komputer,'' sahut Anggina Wulandari.
Selama belajar, mereka hanya dibebani iuran buat perbaikan komputer sebesar Rp 10 ribu per anak per bulan. ''Selalu saja ada komputer yang rusak, karena masih pada belajar,'' ujar Pak Zaituni, koordinator kelompok belajar itu.
Kelompok belajar ini telah ada sejak 1998. Kegiatan awalnya hanya belajar bahasa Inggris. Jumlah peserta telah mencapai ratusan remaja. Mereka boleh mengikuti belajar komputer yang diadaklan sejak 2001 setelah mereka lulus bahasa Inggris. ''Karena instruksi di komputer kan memakai bahasa Inggris,'' ujar Pak Zaituni.
Untuk bahasa Inggris, mereka dikenai iuran Rp 5.000 per bulan. Iuran itu dipakai untuk mencari bule yang berada di Bukittinggi untuk dihadirkan di kelas sebagai native speaker. Nagari Kapau berbatasan dengan Kota Bukittinggi.
Mereka yang ikut kelompok belajar ini adalah para remaja yang duduk di bangku SMP dan SMA. Satu kelas maksimal terdiri dari 20 remaja. Mereka aktif di kelompok belajar di sore hari.
Selain belajar, mereka juga mengadakan kegiatan di luar kelas. Ada kegiatan sepak bola dan basket. Ada pula kegiatan membaca di perputakaan. Seminggu sekali, mereka mengadakan pengajian yang juga dihadiri oleh orang tua mereka.
(pry)

No comments:

Post a Comment