Cari Berita berita lama

Republika - Indonesia-Selandia Baru Sepakat Kerjasama Militer

Senin, 18 Desember 2006.

Indonesia-Selandia Baru Sepakat Kerjasama Militer












JAKARTA -- Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Amris Hassan, memastikan hubungan kerja sama Indonesia-Selandia Baru, terutama di bidang militer, kembali berjalan. Kedua negara sempat saling memutus hubungan pascaperistiwa kerusuhan di Timor Leste usai digelarnya jajak pendapat pada 1999. Menurut Amris, beberapa program juga segera dilakukan antarkedua negara, yakni pertukaran prajurit untuk saling belajar. Cara ini, kata Amris, menjadi bagian mempererat kembali hubungan kerja sama militer. Amris yang juga politisi PDIP, melihat TNI sudah mulai berbenah diri dengan melakukan sejumlah agenda reformasi internal. `'Meskipun masih ada pelanggaran HAM yang belum terungkap,'' ujarnya kepada pers, Ahad (17/12). Amris merupakan dubes baru. Pada Selasa (5/12), ia menyerahkan surat-surat kepercayaan sebagai duta besar kepada Gubernur Jenderal Selandia Baru, Anand Satyanand, di Government House, Wellington. Lebih jauh Amris menyatakan, Selandia Baru memang belum puas terhad!
ap penyelesaian yang dilakukan Indonesia terhadap kasus HAM. `'Namun negara itu menilai, TNI sudah mulai memperlihatkan keinginan kuat mengubah paradigmanya,'' jelasnya. Kasus Timtim Sementara anggota Komisi I (Pertahanan) DPR, Yuddy Crisnandi, mengungkapkan, sejatinya kedatangan Presiden Timor Leste Xanana Gusmao ke Indonesia beberapa hari lalu menjadi pertimbangan agar Timor Leste tidak mempersoalkan kembali peristiwa pelanggaran HAM. ''Saya berharap, penyelesaian kasus itu cukup dibahas ditingkat hubungan bilateral Indonesia dengan Timor Leste,'' ujarnya. Sangat Aneh, lanjut Yuddy, bila Xanana sering berkunjung ke Indonesia, ditambah lagi terbentuk forum Komisi Kebenaran dan Persahabatan Indonesia-Timor Leste, namun tidak membicarakan persoalan HAM. Padahal ia melihat, beberapa negara yang sebelumnya mendukung jajak pendapat seperti Australia dan Selandia Baru, mulai mencairkan kembali hubungan kerja militernya dengan Indonesia. Lebih lanjut dikatakannya, kedatangan Xan!
ana beberapa hari lalu tekanannya lebih pada bidang ekonomi. D!
iakui at
au tidak, kata Yuddy, Timor Leste memang masih sangat tergantung terhadap Indonesia. Sejumlah pasokan kebutuhan rakyat di sana masih disuplai dari Indonesia ''Secara geografis, Indonesia-lah yang paling tepat memberikan pasokan,'' tegas Yuddy.
(eye )

No comments:

Post a Comment