Senin, 11 Desember 2006.
Rachmat Witoelar Dijuluki `Menteri Sampah`Jakarta, 11 Desember 2006 10:34Rachmat Witoelar boleh jadi merupakan satu-satunya menteri dalam jajaran Kabinet Indonesia Bersatu di Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memiliki tiga gelar, alias merangkap tiga macam menteri.
"Orang sering bilang ke saya bahwa Menteri Negara Lingkungan Hidup (Menneg LH) itu sekarang sudah tidak ada lagi jabatannya. Saya malah punya tiga gelar, yaitu `menteri sampah`, `menteri lumpur`, dan `menteri asap`," kata Rachmat di tengah acara pencanangan implementasi program 3R (reduce, reuse, recycle) pengelolaan sampah Kota Bandung, di Bandung, Sabtu (9/12).
Ia melanjutkan, julukan-julukan itu kini telah melesap di dirinya karena berbagai alasan.
"Saya disebut-sebut `menteri sampah`, saat Kota Bandung mengalami krisis pembuangan sampah beberapa waktu lalu sehingga di berbagai pertemuan saya disapa dengan `menteri sampah`, menteri yang mengurusi sampah," kata alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut.
Gelar `menteri lumpur`, kata Rachmat yang berpembawaan ramah, muncul saat semburan lumpur terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur.
"Jadilah saya `menteri lumpur` karena saya terus ditanya soal penanganan lumpur," kata dia sembari tersenyum simpul.
Julukan ketiga, lanjut Rachmat, bahkan sudah sampai ke Perserikatan Bangsa-Bangsa yaitu sebutan dirinya sebagai `menteri asap`.
"Karena Indonesia kan akhir-akhir ini sering ekspor asap ke luar negeri, jadi mengganggu negara lain. Saya selalu ditanya tentang asap dalam forum-forum internasional," ujarnya.
Rachmat mengakui tiga persoalan utama lingkungan hidup Indonesia itu, yang kemudian memberikannya julukan `menteri sampah`, `menteri lumpur` dan `menteri asap` merupakan sebuah tantangan.
"Saya berharap lewat program 3R pengelolaan sampah Kota Bandung ini, kelak saya bisa mengubah julukan `menteri sampah` menjadi `menteri yang menjadikan Kota Bandung harum dan bebas sampah`," kata suami Erna Witoelar itu sumringah. [EL, Ant]
No comments:
Post a Comment