Rabu, 13 Oktober 2004.
Polisi Waspadai Kemungkinan Bentrok AntarkelompokJAKARTA -- Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya mewaspadai kemungkinan benturan kekerasan antarkelompok di Jakarta. Hal ini berkaitan dengan tewasnya seorang tokoh pemuda asal Ambon, Basri Sangaji, Selasa (12/10) dini hari.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Tjiptono mengatakan, sambil mengusut pelaku pembunuhan, polisi pun sudah melakukan pendekatan terhadap kelompok-kelompok pemuda di Jakarta. "Itu untuk meredam terjadinya bentrokan horizontal," kata Tjiptono kemarin.
Polisi, menurut Tjiptono, menganggap kematian Basri sebagai masalah serius. Apalagi, peristiwa ini terjadi menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober mendatang di gedung MPR/DPR. Karena itu, tim gabungan kepolisian dari Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Selatan langsung dikerahkan untuk mengusut kasus ini.
Ihwal kemungkinan bentrok antarkelompok itu juga dilontarkan Ketua Umum Forum Betawi Rempug (FBR) Fadloli El-Muhir. Menurut dia, tewasnya pemimpin karismatis pemuda Ambon itu kemungkinan besar akan menimbulkan perang antarkelompok di Jakarta yang semakin terbuka. "Perang antargeng semakin terbuka," kata Fadloli kemarin.
Alasannya, menurut Fadloli, di samping Basri memiliki banyak anak buah, persaingan antarkelompok di Jakarta akhir-akhir ini pun semakin tajam. "Ada puluhan geng yang bersaing, mulai dari geng tempat hiburan malam sampai penyedia jasa pengaman," kata Fadloli. Perang antargeng, kata Fadloli, hanya bisa diredam bila aparat keamanan berani menegakkan hukum. Polisi pun, kata dia, harus bisa memberantas aksi kejahatan yang dilakukan geng-geng itu.
Sementara itu, di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre, tempat jenazah Basri diperiksa setelah dibawa dari Hotel Kebayoran Inn, puluhan anggota kepolisian tampak berjaga-jaga. Sekitar pukul 11.00 WIB, Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Firman Gani langsung mengunjungi rumah sakit. Firman sempat terlihat berdiskusi cukup lama dengan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Matius Salempang di halaman rumah sakit.
Di samping polisi, di rumah sakit itu kemarin tampak puluhan kerabat dan kenalan Basri. Mereka berkumpul di halaman dan di depan pintu lobi rumah sakit. Kerabat dan kenalan Basri itu juga menunggu kabar dua orang teman Basri, Jamal Sangaji dan Ali Sangaji, yang juga dirawat setelah menderita luka tusuk dan sabetan benda tajam.
Saat jenazah Basri dibawa ke rumah keluarga, ratusan pelayat tampak di jalan menuju rumah di Perumahan Vila Alfa Mas, Pulomas, Jakarta Timur, itu. Di kiri-kanan jalan perumahan, berjejer puluhan mobil milik para kerabat dan kenalan Basri. Di antara para pelayat tampak aktivis Eggi Sudjana dan anggota tim sukses calon presiden Wiranto, Suaedi Marasabessy. yophiandi
No comments:
Post a Comment