Selasa, 9 Maret 2004.
PLN Menangkan Penawar Tertinggi Proyek TarahanJAKARTA - PT PLN (Persero) memenangkan penawar tertinggi, konsorsium Alstom dan Marubeni, dalam tender proyek listrik Tarahan unit 3 dan 4 berkapasitas 200 megawatt (MW) di Palembang. Padahal, berdasarkan evaluasi yang dilakukan panitia tender, penawar terendah, konsorsium Mitsubishi dan Foster Wheeler, telah dinyatakan memenangkan proyek tersebut.
Proyek listrik Tarahan dibangun untuk mengantisipasi kekurangan pasokan luistrik di wilayah Sumatera Bagian Selatan. Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) tersebut dibiayai oleh pinjaman lunak dari Jepang melalui Japan Bank for International Cooperation. Sesuai ketentuan Instruksi Presiden (Inpres) No. 8 Tahun 1984, proyek-proyek yang dibiayai oleh kredit ekspor atau gabungan dengan kredit lunak, harus dilakukan tender internasional.
Dokumen tender yang diterima Koran Tempo menyebutkan, pada tahap evaluasi pertama, panitia tender menyatakan konsorsium Alstom memberikan penawaran sebesar US$ 126 juta. Sementara itu, konsorsium Mitsubishi memberikan penawaran US$ 118 juta dan direkomendasikan sebagai penawar terendah.
Pada evaluasi pertama, panitia tender memberikan catatan kepada konsorsium Alstom karena mengubah dokumen penawaran yang sudah diajukan dengan memberi catatan tertulis dengan tinta. Dalam dokumen disebutkan, Alstom mengajukan penawaran dengan menggunakan huruf million untuk US$ 126 juta yang kemudian diubah menjadi billion dengan cara mencoret pada surat penawaran. Selain itu, konsorsium itu juga mengubah angka penawaran dalam rupiah yang semula Rp 66.948.833 dengan menambahkan tiga angka kosong dengan tulisan tinta menjadi Rp 66.948.833.000. Atas perubahan tersebut panitia tender menyatakan penawaran Alstom dinyatakan tidak sah.
Sedangkan pada evaluasi kedua, panitia tender dengan mengesampingkan berbagai kejanggalan dalam surat penawaran Alstom, menyatakan konsorsium tersebut memberikan penawaran sebesar US$ 157 juta. Konsorsium Mitsubishi tetap memberikan penawaran harga sebesar US$ 118 juta dan diusulkan sebagai pemenang.
Menurut sumber Koran Tempo evaluasi kedua merupakan permintaan manajemen PLN untuk tetap mengikutsertakan konsorsium Alstom dalam proyek listrik Tarahan. "Tapi diotak-atik pun, harga konsorsium Alstom tetap mahal," ujarnya.
Sehingga, kata sumber itu, panitia tender terpaksa melakukan evaluasi penawaran ulang untuk kali ketiga. Namun, evaluasi ketiga yang dilakukan panitia tetap menempatkan konsorsium Mitsubishi sebagai pemenang tender dengan penawaran US$ 118 juta. Sedangkan, konsorsium Alstom memberikan penawaran sebesar US$ 142 juta atau lebih rendah dari sebelumnya.
Awal Januari lalu, manajemen PLN mengganti panitia tender proyek listrik Tarahan. Panitia yang dipimpin oleh Yusuf Suntoro kemudian melakukan kajian ulang atas harga penawaran peserta tender. Hasilnya, konsorsium Alstom dinyatakan sebagai pemenang tender dengan harga penawaran sebesar US$ 118 juta. Sedangkan penawaran konsorsium Mitsubishi membengkak menjadi US$ 121 juta.
Direktur Pembangkitan dan Energi Primer Ali Herman Ibrahim ketika dimintai konfirmasi Koran Tempo membenarkan, konsorsium Alstom memenangkan tender proyek listrik Tarahan. "Alstom memberikan penawaran terendah dibandingkan penawar lain," ujarnya. Namun, dia menolak memberikan penjelasan mengenai penawaran harga yang diberikan para peserta tender.
Mengenai penawaran Alstom yang lebih tinggi pada saat evaluasi pertama hingga ketiga Ali mengatakan, PLN hanya memenangkan penawar yang memberikan harga terendah. "Evaluasi yang dilaporkan hanya sekali dan yang menang hanya Alstom," katanya. Dia juga membantah mengenai koreksi angka dan huruf yang diajukan oleh Alstom pada surat penawarannya. "Jangan mengarah dong," ujarnya.
Menurut dia, kontraktor pembangunan proyek listrik Tarahan yang akan menentukan adalah JBIC sebagai pemberi pinjaman. "Kami dari PLN hanya mengajukan penawar dengan harga termurah," kata Ali.
No comments:
Post a Comment