Cari Berita berita lama

KoranTempo - Kontrak Kurs Rupiah Dolar Berselimut Kontrak Gulir Indeks Emas

Sabtu, 24 Agustus 2002.
Kontrak Kurs Rupiah Dolar Berselimut Kontrak Gulir Indeks Emas Tedy Fardiansyah IdrisAkademisi, Praktisi, Pengamat Investasi-Keuangan dari MM-Keuangan Universitas Bina Nusantara

Bagi Anda yang gemar berspekulasi pada pergerakan kurs rupiah terhadap dolar, setidaknya saat ini bisa mengumbar senyum. Karena sejak dibatalkannya penyelenggaraan perdagangan kontrak bergulir rupiah-dolar AS di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), pada 1 Agustus lalu BBJ secara resmi telah memperdagangkan Kontrak Gulir Indeks Emas/KIE (rolling gold index). Ini bersamaan dengan hadirnya perdagangan kontrak gulir emas yang telah kita kupas pada edisi terdahulu.

Lantas, apa hubungannya Kontrak Gulir Indeks Emas yang jelas-jelas berbau emas dengan kurs rupiah terhadap dolar AS? Untuk memahami lebih jauh perihal KIE ini, akan lebih mudah jika kita membandingkannya dengan kontrak gulir emas (KGE).

Pada KGE yang dijadikan basis transaksi adalah harga emas di pasar fisik emas Loco London (dalam dolar AS) yang kemudian dikonversi ke dalam kurs rupiah. Sedangkan pada KIE, yang diperdagangkan adalah indeks harga emas yang diperoleh dengan membagi harga emas pada KGE (ditutup dalam rupiah) dengan harga emas (dalam satuan gram) di pasar Loco London (ditutup dalam dolar AS).

Detailnya, angka penyelesaian (penutupan) indeks ditentukan berdasarkan harga penyelesaian KGE di BBJ dibagi dengan harga di pasar fisik emas per Gram Loco London. Lalu, hasilnya dibulatkan ke kelipatan 5 terdekat.

Harga emas di pasar Loco London yang dipergunakan adalah rata-rata antara best bid dan best offer yang diambil dari kantor berita dan data Reuters pada saat penutupan perdagangan kontrak ini di BBJ, pukul 17.00 WIB. Ternyata, hasil pembagian ini betul-betul sama dengan kurs rupiah terhadap dolar AS.

Jika masih ragu, coba perhatikan kurs rupiah penutupan dan indeks emas pada KIE yang muncul setiap hari di halaman bursa Koran Tempo. Kalau begitu, bisa dikatakan bahwa bermain pada pergerakan indeks emas pada KIE, sama saja dengan bermain pada pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS.

Nah, karena KIE dan KGE adalah sama-sama kontrak gulir, itu berarti keduanya terus bergulir sepanjang waktu tanpa waktu jatuh tempo. Jadi, baik dalam KIE maupun KGE, seluruh posisi terbuka akan diperpanjang secara otomatis ke hari perdagangan berikutnya. Perpanjangan ini sampai posisi tersebut ditutup pemegang posisi dengan mengambil posisi sebaliknya, dari posisi awal yang digunakan. Dalam hal ini, posisi beli ditutup dengan mengambil posisi jual dan berlaku sebaliknya.

Selanjutnya, untuk mengkonversi nilai indeks emas pada KIE menjadi nilai rupiah digunakan suatu contract multiplier, yaitu 1 poin indeks pada KIE bernilai Rp 10 ribu rupiah.

Sehingga, jika misalkan nilai indeks pada KIE adalah 8.850, berarti 1 lot (satuan kontrak yang digunakan) akan bernilai Rp 88,5 juta (8.850 x Rp 10 ribu). Setiap hari nilai indeks pada KIE ini tentu akan berfluktuasi dan fluktuasi nilai indeks ini menggunakan kelipatan 5 poin.

Sama halnya dengan KGE, pada KIE juga terkandung faktor bunga-berbunga. Setiap akhir hari perdagangan, rekening investor dengan posisi beli (long) yang masih terbuka akan didebit (dikurangi bunga), tetapi rekening investor dengan posisi jual (short) terbuka akan dikredit (ditambah bunga).

Berbeda dengan KGE yang menggunakan perbedaan tingkat bunga deposito rupiah satu bulan dan tingkat bunga GOFO (gold forward rate), yaitu tingkat bunga pinjaman emas antar bank, besarnya tingkat bunga yang digunakan pada KIE adalah beda tingkat bunga deposito rupiah satu bulan dan deposito dolar AS.

Secara lebih rinci, setiap hari BBJ akan mengumpulkan tingkat bunga deposito dolar AS dengan deposito rupiah 1 bulan dari 7 bank yang telah ditetapkan. Bank dengan tingkat bunga tertinggi dan terendah akan dikeluarkan dari basis perhitungan. Selanjutnya rata-rata tingkat bunga bunga dari 5 bank yang tersisa, dihitung dan digunakan untuk menghitung beda tingkat bunga pada akhir hari perdagangan di BBJ.

Selain itu, sama dengan KGE, pada KIE para pialang juga diberikan kebebasan untuk menentukan perbedaan besarnya bunga pada saat mengkredit atau mendebit rekening nasabahnya. Asalkan, tidak melebihi 50 basis poin per tahun (1 basis poin = 0,01%), baik di atas atau pun di bawah beda tingkat bunga yang telah ditetapkan BBJ.

Dengan hadirnya KIE ini, terbuka kesempatan para investor untuk berspekulasi pada pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS, bahkan dengan hanya merogoh kocek jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan bermain langsung di pasar valas.

Kenapa demikian? Karena jangan lupa KIE juga menggunakan sistem margin seperti pada KGE. Artinya, dengan uang yang lebih sedikit Anda bisa meraup keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan jika Anda menggunakan uang tersebut untuk bermain di pasar valas.

Nah, dari pergerakan nilai indeks inilah Anda bisa mencetak uang sesuai dengan ekspektasi Anda terhadap arah pergerakan kurs rupiah dolar. Jika Anda berprediksi bahwa kurs dolar akan naik (turun), Anda harus mengambil posisi beli (jual) pada KIE. Dan jika merasa sudah cukup puas dengan untung yang diraup, Anda bisa menutup posisi dengan mengambil posisi sebaliknya.

Jangan lupa, selalu saja di balik potensi keuntungan yang tinggi, telah mengintip potensi kerugian yang sebanding. Tapi yang jelas, selain bisa digunakan untuk berspekulasi, KIE juga menawarkan sisi lindung nilai pada Anda yang merasa dihantui kerugian karena pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS. Mudah-mudahan kita bisa membahas tuntas, Sabtu depan.

No comments:

Post a Comment