Cari Berita berita lama

Isu Tumbal 200 Anak Merembet Ke Ponorogo

Sabtu, 9 Maret 2002.
Isu Tumbal 200 Anak Merembet Ke PonorogoPonorogo, 9 Maret 2002 09:58Isu persembahan tumbal 200 kepala anak-anak usai di bawah 10 tahun untuk pembangunan Jembatan Surabaya-Madura kini merembet hingga Kabupaten Ponorogo, yang terletak 200 Km barat daya Surabaya. Hal itu sangat meresahkan masyarakat, terutama kalangan ibu-ibu.

Keterangan yang dihimpun Antara di Ponorogo, Sabtu menyebutkan, keresahan tersebut muncul sejak sepekan lalu dan terus berkembang ke daerah pedesaan yang relatif terpencil.

Daerah-daerah yang dilanda isu tumbal kepala anak tersebut, antara lain, Kecamatan Sawoo, Badegan, Sambit dan Jambon. Di daerah tersebut, banyak ibu yang terpaksa mengantarjembut dan menunggui anaknya yang sedang sekolah.

Kecamatan Badegan lebih gawat lagi. Warga sampai mencurigai setiap pendatang yang masuk dengan kendaraan jenis van, sebab menurut isu, kendaraan jenis inilah yang sering digunakan penculik.

Di Desa Pangkal Kecamatan Sawoo, isu berkembang dengan menyebutkan, selain membawa lari kepala anak, para penculik itu juga meninggalkan uang Rp6 juta yang digantung leher korban yang sudah dipotong kepalanya.

"Saya tidak tahu secara pasti darimana asal isu. Yang jelas, untuk jaga-jaga kita terpaksa menunggu anak sekolah hingga sekolah usai dan melarang anak bermain di luar," kata Riawati, salah seorang ibu dari siswa.

Berbagai isu tumbal tersebut dengan cepat menyebar ke kawasan perkotaan, yang
dibawa oleh para pedagang keliling, atau para penumpang kendaraan umum, sehingga menjadi bahan pembicaraan.

"Kalau benar ada kepala anak dipenggal, tentunya di radio dan koran sudah muncul. Tapi nyatanya tidak ada berita apa-apa. Lha, lempar rumah orang saja kita bisa baca lewat koran, apalagi sampai memenggal kepala," kata
Yati, warga di sekitar alun-alun Ponorogo, dengan nada tidak percaya.

Sebelumnya, di Madura, Surabaya dan sekitarnya muncul isu, jembatan Suramadu �mulai dikerjakan tahun ini- akan meminta tumbal ratusan kepala anak, terutama anak taman kanak-kanak hingga SD, sehingga menimbulkan keresahan. [Tma, Ant]

No comments:

Post a Comment