Cari Berita berita lama

Hamas Akan Gencarkan Perlawanan Terhadap Israel

Sabtu, 6 April 2002.
Hamas Akan Gencarkan Perlawanan Terhadap IsraelKota Gaza, 6 April 2002 11:39Pemimpin spiritual kelompok garis keras Hamas Syeikh Ahmed Yassin, Jumat, menolak upaya perdamaian AS di Timur Tengah dengan mengatakan, baik
"perlawanan" maupun Presiden Palestina Yasser Arafat tidak akan menyerah.

"Amerika dan Israel memberikan tekanan pada Presiden Yasser Arafat untuk membuatnya menyetujui apa yang mereka mau," kata Syeikh Yassin, sehari setelah Presiden AS George W. Bush mengumumkan akan mengirim Menteri Luar Negeri Colin Powell ke Timur Tengah untuk berusaha mengakhiri konflik Palestina-Israel.

"Mereka ingin membuat kami mengakhiri perlawanan dan mengibarkan bendera putih, untuk mempertahankan pendudukan atas tanah kami," katanya pada demonstrasi sekitar 3.000 orang di kamp pengungsi Jabaliya, Jalur Gaza bagian utara.

"Mereka bermimpi jika beranggapan rakyat kami akan meletakkan senjata mereka," kata Syeikh Yassin, yang lumpuh dan hampir buta.

Ia berbicara melalui mikrofon dari sebuah mobil di antara sejumlah kendaraan yang berderet di depan masjid Al-Khalufa, Jabaliya, di tengah lautan bendera hijau Islam.

"Apa yang anda inginkan dari Yasser Arafat?" serunya kepada AS dan Israel, "agar ia menyerahkan negara dan bangsanya, menangkap pejuang perlawanan, memenjarakan dan mengadili mereka, dan membuat perlawanan menyerahkan senjatanya?"

"Ia tidak akan mematuhi anda karena penyerahan adalah kekalahan bagi bangsa Palestina dan penumpahan sia-sia darah syuhada dan orang-orang kami yang cedera," katanya.

Ia memperingatkan bahwa Palestina tidak lagi menggunakan batu dan bom bensin namun bom bunuh diri dan roket buatan Hamas.

"Hari ini perlawanan berbeda," katanya. Para pemimpin Hamas menyaksikan dengan aman dari kawasan Jalur Gaza ketika Israel melancarkan operasi untuk memburu gerilyawan garis keras Palestina di Tepi Barat setelah mengurung Arafat di markasnya di Ramallah, namun beberapa analis memperingatkan bahwa perluasan operasi itu hanya tinggal menunggu waktu.

Bulan lalu Israel memasuki sesaat Jabaliya, kamp pengungsi terbesar di Jalur Gaza, yang telah lama dianggap sebagai tempat aman bagi Hamas.

Seorang demonstran, yang juga menyampaikan pernyataannya kepada massa melalui pengeras suara, menantang Israel dengan mengatakan, "Jika mereka berhasil memasuki Jenin, mereka tidak akan memasuki Jabaliya."

Ia menunjuk pada kota Tepi Barat bagian utara itu, yang diduduki lagi oleh militer Israel hari Rabu sebagai bagian dari operasi Israel yang berhasil mengambil alih enam dari delapan kota besar di Tepi Barat.

Hamas mengklaim bertanggung jawab atas serangan bunuh diri 27 Maret yang menewaskan hampir 30 orang pada malam pertama liburan Paskah Yahudi. Itu merupakan serangan terburuk dalam pemberontakan Palestina yang telah berlangsung 18 bulan dan menyulut ofensif besar-besaran Israel di Tepi Barat saat ini. [Tma, Ant]

No comments:

Post a Comment