Rabu, 2 Oktober 2002.
Dua Pabrik Rokok Beli 23.500 Ton Tembakau TemanggungSemarang, 2 Oktober 2002 16:02Dua pabrik rokok (PR) sampai 16 September 2002 telah membeli tembakau asal Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, sebanyak 23.500 ton.
"Kebutuhan tembakau dua pabrik rokok itu sebenarnya hanya 20.000 ton, tetapi realisasinya mereka telah membeli 23.500 ton," kata Kabid Media dan Pendapat Umum Badan Informasi, Komunikasi, dan Kehumasan (BIKK) Jateng, Wardjito Soeharso di Semarang, Rabu.
Ia mengatakan, pabrik rokok yang melakukan pembelian tembakau Temanggung di antaranya PR Djarum 16.000 ton dan PR Gudang Garam 7.500 ton.
Meskipun kedua PR telah membeli tembakau di atas kebutuhan, ternyata di tingkat petani masih ada tembakau yang belum terjual, khususnya jenis "toalo", katanya.
"Jenis toalo itu tidak terbeli pabrik rokok karena mutunya sudah tidak murni lagi," katanya.
Ia mengatakan, PR membeli tembakau Temanggung kualitas C Rp14 ribu per kg-Rp15 ribu per kg, kualitas D Rp16 ribu per kg-Rp20 ribu per kg, kualitas E Rp35 ribu per kg-Rp36 ribu per kg, kualitas F Rp37 ribu per kg-40 ribu per kg, dan kualitas G Rp47.500 per kg-Rp50 ribu per kg.
Menurut data Dinas Perkebunan Jateng sasaran areal tanam tembakau Temanggung tahun ini sebenarnya hanya 62.020 hektare, namun realisasinya mencapai 35.550 hektare dengan produksi 19.043 ton.
"Kita mengakui tahun ini banyak daerah seperti Kabupaten Pemalang, Tegal, dan Garut (Jawa Barat) yang mengembangkan tembakau Temanggung dengan tujuan pemasaran ke Kabupaten Temanggung," katanya.
Kondisi itu menyebabkan jumlah tembakau jenis Temanggung yang beredar di pasaran menjadi banyak, kata dia.
Dia mengatakan, Dinas Perkebunan Jateng memberlakukan standardisasi mutu berdasar Standardisasi Nasional Indonesia (SNI) untuk meningkatkan mutu tembakau, namun dalam pelaksanaannya masih ditemui adanya perbedaan penafsiran sehingga petani salah langkah.
Ia mengatakan, jenis tembakau yang dikehendaki PR adalah berwarna cerah, tetapi untuk memperoleh warna itu para petani dalam kenyataannya melakukan pencampuran dengan tembakau asal Weleri (Kabupaten Kendal) dan Mranggen (Kabupaten Demak) yang dicampur gula pasir. [Tma, Ant]
No comments:
Post a Comment