Cari Berita berita lama

detikcom - Menlu Venezuela Ditahan di Bandara New York, AS Minta Maaf

Senin, 25 September 2006.
Menlu Venezuela Ditahan di Bandara New York, AS Minta Maaf
Rita Uli Hutapea - detikcom
New York -
Buruknya hubungan pemerintah AS dan Venezuela membuat salah seorang menteri Venezuela mengalami perbuatan tidak menyenangkan dari otoritas AS. Menteri Luar Negeri (Menlu) Venezuela Nicolas Maduro sempat ditahan, diancam dan disita surat-surat perjalanannya di bandara New York, AS.

"Saya ditahan di sebuah ruangan selama 1 jam 40 menit di bandara internasional John F. Kennedy (JFK-red)," ungkap Maduro kepada televisi CNN seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (25/9/2006).

Dikatakan Maduro, situasi bertambah buruk ketika dia mengaku kepada petugas keamanan sebagai menteri Venezuela.

"Saya bilang ke petugas bahwa saya menteri luar negeri. Dan situasi bertambah buruk, mereka mulai menghina, berteriak dan membawa seorang perwira polisi. Mereka pun mengancam kami," kata petinggi Venezuela itu seraya menuturkan bahwa surat-surat perjalanannya sempat disita.

"Mereka mengambil paspor dan tiket pesawat saya dan baru mengembalikannya kepada saya setelah saya membeberkan kepada publik soal insiden itu," ujar Maduro.

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS langsung membantah pernyataan Maduro. Menurut juru bicaranya, Russ Knocke, Maduro cuma diminta untuk melewati pemeriksaan keamanan rutin.

Namun lucunya, Departemen Luar Negeri (Deplu) AS kemudian mengkonfirmasi kejadian itu dan minta maaf.

"Deplu mengkonfirmasi bahwa memang ada insiden dengan Menlu Nicolas Maduro di bandara JFK di New York," kata juru bicara departemen, Gonzalo Gallegos.

"Deplu menyesalkan insiden ini. Pemerintah AS minta maaf kepada Menlu Maduro dan pemerintah Venezuela," imbuhnya.

Sebelumnya dalam sidang Majelis Umum PBB di New York, Presiden Venezuela Hugo Chavez melontarkan pernyataan pedas terhadap Presiden AS George W Bush. Dalam pidatonya, Chavez menyebut Bush "iblis". Chavez bahkan mencetuskan, Bush telah mengeluarkan perintah untuk membunuh dirinya.

(
ita
/
asy
)

No comments:

Post a Comment