Jumat, 13 Juni 2008.
Misteri Blue Energy
Kisah Pembongkaran Pembangkit Listrik Joko Suprapto Cs di UMY
Bagus Kurniawan - detikcom
Yogyakarta -
Trafo atau alat Pembangkit Listrik ala Joko Suprapto cs (penemu bahan bakar dari air/blue energy) yang dipasang di di dekat kompleks asrama mahasiswa Universitas Mahasiswa Yogyakarta (UMY) berhasil dibongkar tim ahli Teknik Elektro. Hasilnya, trafo itu ternyata hanya trafo pasif. Jika tidak dialiri listrik, maka tidak akan beroperasi.Kotak itu diberi nama Pembangkit Listrik Jodhipati seperti nama stasiun Radio milik Joko Suprapto (Blue Eenergy) di Nganjuk Jawa Timur. Alat itu juga diklaim bisa menghasilkan listrik murah sebesar 3 Mega Watt� yang lebih murah dari PLN.Dalam acara jumpa pers yang dipandu Kepala Divisi Humas UMY, Twediana Budi Hapsari MSi, diperlihatkan secara detil proses pembongkaran yang didokumentasikan melalui video secara lengkap. Turut hadir daam acara itu itu Rektor UMY Dr Khoiruddin Bashori dan Dirut PT Mentari Prima Karsa (PT MPK), salah satu badan usaha milik UMY, Ir Riyam Indarto.Karena dicor semen, tim terpaksa membongkar 'kotak ajaib' itu secara ma!
nual dengan palu besar secara hati-hati. Alat itu sudah dipasang sejak akhir tahun 2007 di tempat itu karena direncanakan akan digunakan untuk mengaliri listrik di sekitar kompleks UMY. Tapi, ternyata hingga pembongkaran dilakukan, alat itu belum pernah berhasil mengalirkan listrik. Kotak itu terbuat dari lempengan besi tebal dengan ukuran tinggi 60 cm, lebar 60 cm dan panjang 90 cm. Pembongkaran alat itu memakan waktu 2 hari mulai hari Rabu 11 Juni hingga Kamis 12 Juni 2008.Pada hari Rabu, tim yang dipimpin Ir Agus Jamal dan Ir Rif'an MT berhasil membongkar kotak itu dari tempat pemasangan di kampus terpadu. Pembongkaran memakan waktu 9 jam karena kotak itu ditanam dengan cara dicor dan disemen. Setelah berhasil dibongkar, kotak itu kemudian dibawa ke PT MPK di Jl Pendidikan 88 Ngestiharjo Kasihan Bantul untuk dilihat bagian dalamnya.Menurut Dian, panggilan akrab Twediana, kotak itu terbuat dari besi plat border 1 mm dan dicor. Di bagian dalam terdapat dua variac (stabiliz!
er), welding kabel atau kabel las merek Nippon, isolasi putih,!
tulanga
n besigalvanis 6 mm. "Semua secara teknik, tidak layak disebut sebagai pembangkit listrik," kata Diana.Usai pemutaran video proses pembongkaran dan tanya jawab, wartawan kemudian diajak melihat langsung pembangkit Jodhipati yang telah dibongkar dan ditaruh di salah satu ruangan di PT MPK. Di tempat itu, masih berserakan pecahan semen cor dan kotak besi yang sudah dibongkar.Jamal dan Rif'an menunjukkan satu demi satu komponen-komponen yang ada di dalamnya. "Ini ada kabel yang hanya diisolasi biasa, ada besi yang biasa digunakan untuk mengelas. Pokoknya di dalamnya tidak ada yang layak disebut pembangkit listrik. Ini hanya trafo pasif yang akan menyala bila ada aliran. Kalau tidak ada aliran ya jelas tidak bisa," kata Jamal.
(
bgs
/
asy
)
Komentar terkini (20 Komentar)
Baca Komentar
Kirim Komentar
Disclaimer
No comments:
Post a Comment